kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China melaporkan tidak ada kasus baru virus corona domestik untuk pertama kalinya


Kamis, 19 Maret 2020 / 09:31 WIB
China melaporkan tidak ada kasus baru virus corona domestik untuk pertama kalinya
ILUSTRASI. China melaporkan tidak ada kasus baru virus corona domestik untuk pertama kalinya. REUTERS/Stringer


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China pada Kamis (19/3) melaporkan tidak ada kasus baru virus corona domestik untuk pertama kalinya sejak Januari. Namun di negara itu mencatat lonjakan infeksi virus corona yang diimpor dari luar negeri.

Kurangnya infeksi domestik menandai tonggak utama dalam upaya penguncian wilayah-wilayah di China. Tetapi peningkatan kasus impor mengancam untuk mengurai kemajuannya. Setidaknya ada 34 kasus yang dibawa dari luar negeri, peningkatan harian terbesar dalam dua minggu, menurut Komisi Kesehatan Nasional.

Baca Juga: Legenda Manchester United gratiskan 2 hotelnya untuk petugas kesehatan virus corona

Harian kota setempat yang dikutip channelnewsasia mengatakan dari 34 infeksi yang diimpor, Beijing menyumbang 21 kasus virus corona. Wuhan China, ibukota provinsi Hubei di mana penyakit itu muncul pada manusia akhir tahun lalu, juga melaporkan tidak ada kasus baru yang dikonfirmasi untuk pertama kalinya sejak wabah.

Delapan kematian baru dilaporkan di Tiongkok pada akhir Rabu, semuanya dari provinsi Hubei, menjadikan jumlah korban tewas di negara itu menjadi 3.245. Sebanyak 80.928 orang kini telah dipastikan menderita penyakit ini di Tiongkok.

Baca Juga: Bagaimana Korea Selatan kalahkan AS dalam kecepatan atasi penyebaran wabah corona?

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Rabu menyebut coronavirus baru sebagai "musuh terhadap kemanusiaan", karena jumlah orang yang terinfeksi dalam pandemi melonjak melewati 200.000. Kematian di seluruh dunia mencapai 8.000 dan lebih banyak kematian sekarang telah dicatat di Eropa, pusat virus baru, daripada di Asia.




TERBARU

[X]
×