Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Regulator penerbangan China mulai Sabtu (28/6) akan melarang penumpang membawa power bank tanpa tanda sertifikasi keselamatan China, serta yang baru-baru ini ditarik oleh produsen karena masalah keselamatan.
Langkah tersebut berlaku bagi siapa saja yang naik pesawat di China, menyusul serangkaian insiden di seluruh dunia yang melibatkan produk baterai lithium, termasuk power bank, yang terlalu panas di pesawat.
Korea Selatan mengatakan power bank cadangan kemungkinan menjadi penyebab kebakaran yang melanda pesawat Air Busan pada bulan Januari, dan pada bulan Maret penerbangan Hong Kong Airlines dari China ke Hong Kong terpaksa mendarat di China karena kebakaran di kompartemen bagasi atas.
Baterai lithium dalam perangkat seperti laptop, ponsel, rokok elektronik, dan power bank dapat menghasilkan asap, api, atau panas ekstrem jika terjadi kesalahan produksi atau kerusakan yang menyebabkan korsleting.
Baca Juga: Mobil Listrik Sport Xiaomi YU7 Jadi Saingan Berat Tesla
Hal ini menjadi perhatian yang semakin meningkat untuk keselamatan penerbangan karena penumpang membawa lebih banyak barang bertenaga baterai dalam penerbangan.
Tahun lalu, Administrasi Penerbangan Federal AS mencatat tiga insiden baterai litium yang terlalu panas setiap dua minggu di pesawat secara global, dibandingkan dengan hanya kurang dari satu insiden seminggu pada tahun 2018.
Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok mengatakan pada hari Kamis bahwa power bank harus ditandai dengan jelas dengan sertifikasi "3C", kependekan dari Sertifikasi Wajib Tiongkok, yang diwajibkan oleh otoritas untuk produk yang dapat memengaruhi kesehatan, keselamatan, dan perlindungan lingkungan.
Beberapa produsen power bank terkemuka di Tiongkok termasuk Anker dan Romoss bulan ini telah menarik sejumlah produk baterai karena masalah keamanan.
Regulator pasar Tiongkok telah mencabut atau menangguhkan sertifikasi 3C dari beberapa produsen bank daya dan sel baterai.
Sejak insiden Air Busan, maskapai penerbangan di seluruh dunia telah memperketat aturan bank daya.
Aturan penerbangan umumnya mengatakan bahwa bank daya harus dibawa dalam bagasi kabin, tetapi maskapai penerbangan semakin melarang penggunaannya di dalam pesawat dan mengatakan bahwa bank daya harus selalu terlihat untuk mengetahui adanya masalah.
Sejak tahun 2014, Tiongkok telah melarang penumpang mengisi daya perangkat menggunakan bank daya selama penerbangan.
Southwest Airlines pada akhir Mei menjadi maskapai penerbangan AS pertama yang mengatakan perangkat pengisian daya portabel harus terlihat saat digunakan selama penerbangan.
Baca Juga: Menteri Koperasi Budi Arie Jelaskan Sumber Dana Koperasi Desa Merah Putih