Sumber: Washington Times | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - China kini dikenal memiliki persenjataan rudal hipersonik terbesar di dunia, yang mampu menargetkan sasaran di Amerika Serikat (AS) dengan muatan hulu ledak nuklir maupun konvensional.
Hal ini diungkapkan oleh seorang analis intelijen senior AS dalam sebuah sesi Kongres pada hari Selasa.
Tidak hanya itu, Rusia juga telah memperkenalkan tiga jenis senjata manuver berkecepatan sangat tinggi, yang juga dilengkapi dengan muatan hulu ledak nuklir atau konvensional.
Baca Juga: Rusia Diduga Gunakan Rudal Hipersonik Zircon untuk Serang Ukraina
Kesaksian pejabat senior pertahanan dan militer di DPR pada sidang subkomite menunjukkan bahwa Rusia bahkan telah menggunakan senjata hipersonik pertama kali dalam konflik melawan warga sipil di Ukraina.
Kemajuan ini mengundang kekhawatiran bahwa AS ketinggalan dalam perlombaan senjata modern dari dua musuh terbesarnya.
Meskipun menghadapi ancaman ganda dari rudal canggih, pejabat Pentagon menyatakan kepada subkomite kekuatan strategis panel DPR bahwa AS tidak berencana melengkapi rencana rudal hipersonik masa depan dengan muatan hulu ledak nuklir.
Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran bahwa senjata semacam itu dapat mengganggu stabilitas strategis.
Baca Juga: Rusia Siagakan Rudal Balistik Berkemampuan Nuklir Avangard
Sidang mengenai rudal hipersonik mengungkapkan bahwa beberapa kegagalan uji coba rudal AS baru-baru ini telah membuat Pentagon kesulitan mengejar Tiongkok dan Rusia dalam pengembangan dan pengerahan rudal berkecepatan tinggi baru yang mampu melaju lima kali kecepatan suara.
Jeffrey McCormick, seorang analis intelijen di Pusat Intelijen Udara dan Luar Angkasa Nasional Badan Intelijen Pertahanan, menjelaskan bahwa China secara dramatis telah menguji dan membangun rudal hipersonik selama dua dekade terakhir untuk sistem serangan nuklir dan konvensional terhadap AS.
Kini, China telah menjadi pemimpin dalam persenjataan hipersonik di dunia.
Baca Juga: Mengintip Sederet Peningkatan Kemampuan Jet Tempur F-16 Milik Singapura
Salah satu rudal hipersonik Beijing yang paling mematikan adalah DF 17, yang dikerahkan pada tahun 2020 dan memiliki jangkauan minimal 994 mil. Hal ini memungkinkannya untuk mencapai pangkalan militer dan aset armada AS di Pasifik barat.