kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

China mengancam di Laut China Selatan, Filipina pertahankan perjanjian militer AS


Kamis, 11 Februari 2021 / 14:37 WIB
China mengancam di Laut China Selatan, Filipina pertahankan perjanjian militer AS
ILUSTRASI. BRP Sierra Madre, kapal perang Angkatan Laut Filipina yang rusak sejak 1999?dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MANILA. Filipina ingin mempertahankan Perjanjian Kunjungan Pasukan (VFA) dengan Amerika Serikat, ketika pejabat pertahanan kedua negara bertemu untuk menyelesaikan perbedaan atas pakta yang jadi inti strategi Washington di Asia.

Pertemuan Kamis (11/2) di Manila antara pejabat AS dan Filipina setelah Presiden Rodrigo Duterte secara sepihak membatalkan VFA yang telah berusia dua dekade pada tahun lalu, sebagai respons atas penolakan Amerika atas visanya.

Namun, periode penarikan VFA telah Manila perpanjang dua kali, untuk menciptakan apa yang pejabat Filipina katakan sebagai jendela untuk kesepakatan yang lebih baik.

"Kami di Departemen Pertahanan dan Angkatan Bersenjata, perasaan umumnya adalah agar VFA terus berlanjut," kata Menteri Pertahanan Filipia Delfin Lorenzana kepada saluran berita ANC, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: China makin tegas di Laut China Selatan, Filipina dan AS bahas perjanjian pasukan

Pertemuan tersebut adalah yang pertama di bawah Pemerintahan Presiden Joe Biden, yang telah menegaskan kembali aliansi tersebut dalam menghadapi ketegasan China yang meningkat di Laut China Selatan.

Meningkatkan kemampuan pasukan Filipina

Lorenzana menyatakan, VFA, yang menetapkan aturan untuk tentara AS yang beroperasi di Filipina, sangat penting dalam meningkatkan kemampuan pasukan Filipina yang kekurangan sumber daya melalui serangkaian latihan tahunan bersama.

Penekanan kepentingan AS juga datang dari Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin selama pembicaraan melalui  telepon dengan Lorenzana pada Rabu (10/2).

Baca Juga: China makin tegas di Senkaku, Amerika siap bela Jepang jika diserang



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×