Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Varian baru atau mutasi virus Corona dari Inggris telah menyebar ke sejumlah negara. Jenis baru virus Corona ini disebut-sebut 70% lebih menular dan menjadi dalang di balik peningkatan longkatan kasus Covid-19 di Inggris.
Alhasil, sebagian besar negara telah memberlakukan larangan terbang dari wisatawan mancanegara untuk mengurangi potensi penyebaran. China menjadi negara terbaru yang melarang penerbangan dari Inggris, mengikuti negara-negara Eropa dan Hong Kong yang sudah melakukan hal serupa.
Dalam artikel yang dimuat South China Morning Post akhir pekan ini (24/12) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan keputusan itu dibuat setelah pejabat di Inggris mengatakan varian baru virus Covid-19 ini di luar kendali, dan memaksa London dan beberapa negara kembali melakukan isolasi.
"Mempertimbangkan sifat virus yang berubah dan dampak yang ditimbulkannya, dan untuk menjaga kesehatan warga China dan orang asing yang datang dan pergi, pihak China memutukan untuk menangguhkan penerbangan dari Inggris, setelah evaluasi menyeluruh dengan negara lain," kata Wang.
Puluhan negara segera memberlakukan larangan dan pembatasan kedatangan (travel ban) turis dari/ke Inggris demi mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19 yang disebabkan jenis baru virus corona baru tersebut.
Baca Juga: Makin meluas, varian baru virus corona ditemukan di Spanyol dan Kanada
Mulai dari Kanada, Prancis, Rusia, Argentina, Belanda, Ceko, Estonia, Denmark, Hong Kong, Iran Maroko, Turki, India, Australia, hingga Indonesia melarang masuknya warga negara Inggris.
Pejabat Kementerian Kesehatan Inggris mengatakan, varian baru tersebut muncul di Tenggara Inggris pada bulan September dan diyakini lebih menular dibandingkan versi sebelumnya. Varian baru ini juga telah ditemukan dalam kasus yang terkait dengan Afrika Selatan.
Inggris memang menjadi salah satu negara dengan jumlah kematian akibat virus Corona tertinggi di Eropa. Awal pekan ini misalnya jumlah kasus Covid-19 sudah mencapai 39.237 kasus, peningkatan tertinggi sejak awal pandemi.
Bahayanya, varian baru virus corona ini sudah terdeteksi di beberapa negara. Salah satunya negara bagian New South Wales, Australia. Pemerintah negara bagian mendeteksi kasus infeksi mutasi corona terhadap dua orang penduduk yang baru kembali dari Inggris.
Kepala Dinas Kesehatan New South Wales, dr. Kerry Chant, menyatakan bahwa dua orang tersebut dinyatakan positif Covid-19 saat tiba di Australia. Setelah spesimen mereka diteliti lebih lanjut, ternyata virus yang menginfeksi mereka adalah jenis yang sudah bermutasi.
Sementara itu, Afrika Selatan juga menemukan varian baru virus corona yang berbeda dari yang ditemukan di Inggris. Pemerintah Afrika Selatan menyatakan, mutasi virus Covid-19 yang ditemukan di negara itu memicu lonjakan infeksi hingga jumlah pasien yang meninggal.
Saat ini jumlah negara yang melakukan larangan penerbangan terus bertambah. Namun, Amerika Serikat (AS) belum mengeluarkan larangan tersebut. Hanya saja, Walikota New York Bill de Blasio belum lama ini mengumumkan bahwa pelancong Inggris yang tiba di kotanya akan diminta untuk karantina atau menghadapi denda US$ 1.000 per hari.
Langkah itu dilakukan beberapa hari setelah Gubernur New York Andrew Cuomo menyerukan larangan perjalanan dari Inggris atau pengujian wajib penumpang, sementara maskapai penerbangan Delta, British Airways dan Virgin Atlantic menyetujui mandat pengujian penerbangan dari Inggris ke New York.