Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China meminta Amerika Serikat (AS) menangani urusan dalam negerinya dengan benar lebih dulu. Pernyataan ini membalas Menteri Luar Negeri AS atas klaimnya bahwa virus corona baru berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan.
"Yang paling penting sekarang adalah mengendalikan penyebaran pandemi domestik AS dan memikirkan cara-cara untuk menyelamatkan jiwa," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying seperti dikutip Channelnewsasia.com
Washington dan Beijing telah berulang kali berselisih soal virus corona, yang pertama kali terdeteksi muncul di Kota Wuhan, China akhir tahun lalu, tetapi sejak itu menyebar dan menjadi pandemi global.
Baca Juga: Balas Menlu AS, China: Pompeo tidak punya bukti virus corona dari Wuhan
Teori konspirasi bahwa virus corona berasal dari laboratorium virologi dengan keamanan maksimum di Wuhan telah bergulir sejak awal tahun ini, tetapi dibawa ke arus utama bulan lalu oleh pejabat Pemerintah AS.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan pada Minggu (3/5), ada "bukti besar" yang menunjukkan virus corona berasal dari laboratorium China.
"Saya pikir masalah ini harus diserahkan kepada ilmuwan dan profesional medis, dan bukan politisi yang berbohong demi tujuan politik domestik mereka sendiri," ujar Hua dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (6/5).
"Tuan Pompeo berulang kali berbicara tetapi dia tidak bisa memberikan bukti. Bagaimana dia bisa? Karena dia tidak punya," ujarnya.
Sebagian besar ilmuwan percaya, virus corona baru melompat dari hewan ke manusia, dengan kecurigaan asal mulanya di sekitar pasar basah di Kota Wuhan yang menjual satwa liar untuk daging konsumsi.
Presiden Donald Trump semakin kritis terhadap manajemen wabah China, dengan mengatakan pekan lalu, ia telah melihat bukti yang menghubungkan virus corona ke laboratorium Wuhan dan mengancam tarif perdagangan baru terhadap Beijing.
Baca Juga: Trump: AS segera melaporkan tentang asal muasal virus corona
AS adalah negara yang paling terpukul di dunia, dengan lebih dari 70.000 kematian.
Beijing pun menuduh AS berusaha mengalihkan perhatian dari penanganan domestiknya terhadap wabah virus corona. "Kami mendesak AS untuk berhenti mengalihkan fokus ke China," tegas Hua.