kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China: Pembatalan tarif jadi syarat penting perjanjian dagang dengan AS


Kamis, 14 November 2019 / 15:44 WIB
China: Pembatalan tarif jadi syarat penting perjanjian dagang dengan AS
ILUSTRASI. Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat dan China.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pembicaraan kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS)-China masih pasang surut. Kali ini, Kementerian Perdagangan China menyatakan, Beijing dan Washington sedang mengadakan diskusi mendalam tentang perjanjian perdagangan fase satu.

Dan, pembatalan tarif adalah syarat penting untuk mencapai kesepakatan tersebut. "Jika kedua belah pihak mencapai kesepakatan fase satu, pembatalan tarif harus sepenuhnya mencerminkan pentingnya kesepakatan fase satu," kata Gao Feng, juru bicara Kementerian Perdagangan China, Kamis (14/11)

"Dan, kepentingannya harus dinilai oleh kedua belah pihak bersama-sama. Kedua belah pihak melakukan diskusi mendalam tentang ini sekarang," ujar Gao seperti dikutip Reuters. "China berkali-kali menekankan, perang dagang dimulai dengan tarif tambahan dan harus diakhiri dengan pembatalan tarif tambahan".

Baca Juga: Duh, Trump mengancam naikkan tarif atas barang-barang asal China sebelum Natal

Sebelumnya, Selasa (12/11), Presiden AS Donald Trump mengatakan, kesepakatan perdagangan dengan China "hampir" terwujud, tapi tidak memberikan perincian lebih lanjut.Meski begitu, Trump memperingatkan, ia bakal menaikkan tarif secara substansial terhadap barang-barang Tiongkok jika Beijing tidak meneken kesepakatan perdagangan.

Menurut sumber yang dekat dengan Gedung Putih, ancaman Trump adalah referensi untuk tarif yang dia umumkan sebelumnya, sebesar 15% atas barang-barang konsumen China senilai US$ 156 miliar yang berlaku mulai 15 Desember.

Tarif tersebut akan mencakup konsol video game, monitor komputer, dekorasi Natal, dan barang-barang yang menjadi hadiah selama musim hari raya yang akan datang.

Baca Juga: Gawat, perundingan dagang AS-China terhenti karena ketidaksepakatan pada sejumlah isu

Pekan lalu, penasihat Gedung Putih menyebutkan, tarif yang berlaku pada 15 Desember nanti kemungkinan akan AS hindari jika kesepakatan perdagangan fase satu tercapai.

Menyoroti kondisi yang tidak stabil dalam perang dagang selama 16 bulan terakhir, para pejabat dari kedua belah pihak menyatakan pada pekan lalu, mereka memiliki kesepakatan untuk menurunkan tarif. Hanya, Trump menyangkal kesepakatan itu.

Trump telah menggunakan tarif miliaran dolar AS atas barang-barang China sebagai senjata utamanya dalam perang dagang. Tujuannya, memaksa perubahan besar dalam kebijakan perdagangan dan industri China.

Baca Juga: Duh, peretas China diduga membobol data asosiasi industri AS terkait perang dagang

AS menuntut China untuk mengakhiri pencurian dan pemindahan paksa kekayaan intelektual mereka, serta mengekang subsidi untuk perusahaan milik negara. Plus, memberi perusahaan-perusahaan AS lebih banyak akses ke pasar negeri tembok raksasa.

Bukan cuma itu, Trump juga ingin China meningkatkan pembelian produk-produk pertanian AS.




TERBARU

[X]
×