kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

China percepat 300 proyek infrastruktur


Rabu, 07 Januari 2015 / 10:01 WIB
China percepat 300 proyek infrastruktur
ILUSTRASI. Kawasan properti Adhi City Sentul yang dikembangkan?PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP).


Sumber: Bloomberg | Editor: Hendra Gunawan

BEIJING. China mempercepat 300 proyek infrastruktur bernilai 7 triliun yuan atau setara US$ 1,1 triliun. Ini merupakan upaya Pemerintah China untuk menahan pertumbuhan ekonomi agar tidak jatuh di bawah 7% pada 2015.

Menurut sumber Bloomberg di pemerintahan, Perdana Menteri China Li Keqiang menyetujui proyek-proyek yang merupakan bagian dari total 400 proyek senilai 10 triliun yuan pada periode 2014 hingga 2016. Langkah percepatan izin proyek ini menggambarkan kekhawatiran bahwa konsumsi domestik China tidak akan cukup menopang pertumbuhan ekonomi.

Julia Wang, ekonom HSBC Holdings Plc mengatakan, percepatan proyek infrastruktur ini merupakan upaya China untuk menstabilkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, kabar percepatan ini bisa menambah keyakinan pasar. "Investasi infrastruktur akan terus menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi China," kata Wang kepada Bloomberg.

Proyek-proyek infrastruktur itu akan didanai oleh pemerintah pusat dan daerah, perusahaan-perusahaan pelat merah, pinjaman dan sektor swasta. Proyek ini pun tersebar di tujuh sektor, termasuk jaringan pipa minyak dan gas, infrastruktur kesehatan, energi terbarukan, transportasi dan pertambangan.

Li Pumin, Jurubicara National Development and Reform Commission (NDRC), bulan lalu, mengatakan bahwa pemerintah mendorong investasi di tujuh sektor ini. Tapi, NDRC yang akan mengawasi proyek-proyek ini menyatakan, mereka juga mempelajari proyek-proyek di industri lainnya kalau pemerintah perlu menambah proyek. "Pembicaraan terakhir soal belanja infrastruktur ini merupakan cara pemerintah mencoba menggerakkan ekonomi," kata Khoon Goh, analis ANZ Banking Group Ltd.

Han Siyi, analis Shenyin & Wangui Securities memperkirakan, investasi jalur kereta akan mencapai lebih dari 1,1 triliun yuan tahun ini. Proyek yang masuk dalam rencana lima tahun periode 2011-2015 ini tersendat pada empat tahun sebelumnya.

China masih berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa menggelontorkan stimulus langsung seperti yang terjadi pada tahun 2008. Tujuh tahun lalu, China mengguyur paket stimulus 4 triliun yuan ke pasar. "Ketika meluncurkan stimulus besar 2008 untuk menahan krisis finansial global, China hanya menginginkan pertumbuhan yang lebih cepat, kini China lebih fokus pada kualitas, efisiensi dan keberlanjutan," kata Zhao Xijun, Profesor Finansial Renmin University of China di Beijing.

Menurut data Biro Statistik Nasional, belanja infrastruktur China sepanjang 11 bulan tahun lalu mencapai 9,8 triliun yuan. Belanja infrastruktur ini mencakup sektor transportasi, manajemen lingkungan dan air, serta pasokan gas dan air.

Kemarin, analis Deutsche Bank AG memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China kuartal I 2015 menjadi 6,8%. Para analis Deutsche Bank menekankan perlunya Bank Sentral China kembali menambah stimulus moneter.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×