kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.849   -29,00   -0,17%
  • IDX 6.436   -6,15   -0,10%
  • KOMPAS100 921   -1,90   -0,21%
  • LQ45 718   -5,24   -0,72%
  • ISSI 203   1,04   0,52%
  • IDX30 375   -2,53   -0,67%
  • IDXHIDIV20 455   -3,38   -0,74%
  • IDX80 104   -0,45   -0,43%
  • IDXV30 111   -0,65   -0,58%
  • IDXQ30 123   -0,75   -0,60%

China Pertimbangkan Larangan Film Hollywood sebagai Respons terhadap Tarif AS


Kamis, 10 April 2025 / 05:05 WIB
China Pertimbangkan Larangan Film Hollywood sebagai Respons terhadap Tarif AS
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping sebelum memulai pertemuan bilateral mereka selama KTT para pemimpin G20 di Osaka, Jepang, 29 Juni 2019.


Sumber: TheIndependent.co.uk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BEIJING. China dikabarkan tengah mempertimbangkan larangan terhadap film-film Amerika Serikat (AS) sebagai respons atas kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.

Pada Rabu (9/4) ini tarif resiprokal Trump terhadap sejumlah negara, termasuk tarif sebesar 104% untuk barang impor dari China, resmi diberlakukan. 

Menyusul kebijakan tersebut, Bloomberg News melaporkan bahwa dua blogger berpengaruh di China, yang memiliki keterkaitan dengan otoritas setempat, membagikan daftar langkah-langkah balasan yang mungkin diterapkan oleh pemerintah China. 

Baca Juga: Kementerian Perdagangan China Sebut Tarif AS 'Keji' dan 'Unilateral'

Salah satu langkah yang disebutkan adalah mengurangi atau melarang impor film AS.

Dua blogger tersebut, yaitu Liu Hong, seorang editor senior di Kantor Berita Xinhua, dan Ren Yi, cucu mantan Ketua Partai Komunis Provinsi Guangdong Ren Zhongyi, mengutip sumber yang mengaku mengetahui rencana pemerintah China.

Pada tahun 2024, film-film AS meraup pendapatan sekitar US$ 585 juta di China, atau sekitar 3,5% dari total pendapatan box office China yang mencapai US$ 17,71 miliar.

Salah satu film AS yang berkontribusi besar terhadap angka tersebut adalah Godzilla x Kong: The New Empire, yang meraih 132 juta dolar AS di China. Sementara itu, total pendapatan box office domestik AS dan Kanada untuk periode yang sama mencapai sekitar US$ 8,56 miliar.

Baca Juga: China Beri Selamat untuk Donald Trump, Hormati Hasil Pemilu AS

Ketika kebijakan tarif global pertama kali diumumkan, Trump menetapkan tarif sebesar 54% terhadap barang impor dari China. Kini, Gedung Putih menyatakan bahwa tarif tersebut akan dinaikkan sebesar 50% tambahan.

Menanggapi kebijakan AS, Kementerian Luar Negeri China menyatakan akan bertarung hingga akhir dan menuduh AS melakukan unilateralisme serta perundungan ekonomi proteksionis.

Selain industri film, sektor pertanian AS juga berpotensi terdampak, dengan China dilaporkan tengah mempertimbangkan larangan total terhadap impor unggas dari AS.

Industri film merupakan sektor yang memberikan surplus perdagangan bagi AS dengan China, karena film-film China tidak begitu diminati di pasar internasional. 

Namun, bulan lalu, sejumlah komunitas Tionghoa di AS mengampanyekan agar film animasi Ne Zha 2 mendapatkan rilis IMAX di AS. Film ini telah mendapatkan jadwal rilis di 37 wilayah di Eropa, termasuk Inggris dan Irlandia.

Baca Juga: Harga Emas Naik Siang Ini, Pasar Antisipasi Dampak Kebijakan Tarif AS

Dengan anggaran produksi sebesar US$ 80 juta dolar AS, Ne Zha 2 telah menjadi film animasi terlaris dalam sejarah setelah meraup US$ 2,06 miliar di China. 

Angka ini melampaui Inside Out 2 buatan AS yang memperoleh US$ 1,7 miliar di seluruh dunia. 

Film Ne Zha 2 merupakan sekuel dari Ne Zha (2019), yang mengisahkan seorang anak laki-laki dengan kekuatan unik yang bekerja sama dengan pangeran naga Ao Bing untuk melawan iblis dan menyelamatkan komunitasnya.



TERBARU

[X]
×