kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

China raih status bebas Malaria setelah 70 tahun berjuang


Kamis, 01 Juli 2021 / 07:59 WIB
China raih status bebas Malaria setelah 70 tahun berjuang
ILUSTRASI. Nyamuk Anopheles stephensi mengambil darah dari inang manusia melalui belalainya yang runcing dalam foto selebaran tak bertanggal yang diperoleh Reuters 23 November 2015. REUTERS/Jim Gathany/CDC


Sumber: Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Dilansir dari Channel News Asia, pada tahun 1960-an China meluncurkan program ilmiah untuk menemukan pengobatan malaria baru, yang mengarah pada penemuan artemisinin pada tahun 1970-an.

Artemisinin merupakan senyawa inti terapi kombinasi berbasis artemisinin (ACTs), yang merupakan obat antimalaria paling efektif yang tersedia.

Upaya perang terus berlanjut sampai periode 1980-an ketika China menjadi salah satu negara pertama yang secara ekstensif menguji penggunaan kelambu berinsektisida untuk mencegah malaria. Pada tahun 1988, lebih dari 2,4 juta telah didistribusikan secara nasional.

Pada akhir tahun 1990, jumlah kasus malaria di China telah turun drastis menjadi 117.000, dan kematian telah berkurang hingga 95%.

Setelah empat tahun berturut-turut tanpa kasus asli, China mengajukan sertifikasi WHO pada tahun 2020. Para ahli melakukan perjalanan ke China pada Mei tahun ini.

Selanjutnya: Hari ini Partai Komunis China ulang tahun ke-100, simak pesan Xi Jinping



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×