Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Perlu diakui kalau saat ini Laut China Selatan adalah perairan paling gadung di muka bumi. Aktivitas militer yang makin ramai sejak awal tahun membuat suhu di perairan ini semakin panas.
Dua aktor utama, yakni AS dan China, memainkan peran penting dalam kegaduhan ini. Baru-baru ini Menteri Luar Negeri China Wang Yi, menyebut AS adalah penyebab dari semua ini.
Melansir dari Reuters, Wang Yi yang juga merupakan Anggota Dewan Negara, mengatakan bahwa AS secara langsung telah ikut camput dalam sengketa wilayah maritim di Laut China Selatan.
Wang menyebutkan bahwa AS sengaja campur tangan dalam konflik di wilayah tersebut demi mengejar kebutuhan negaranya sendiri. Hasilnya, AS kini mendorong militerisasi terbesar di kawasan tersebut.
Baca Juga: Gara-gara virus corona, China batalkan pameran kedirgantaraan dua tahunan
"Perdamaian dan stabilitas adalah kepentingan strategis terbesar China di Laut China Selatan. Ini juga merupakan aspirasi strategis bersama antara China dan negara-negara ASEAN," ungkap Wang dalam video conferece bersama para menteri luar negeri di KTT ASEAN, seperti dikutip dari Reuters.
Dalam kesempatan yang sama, Wang mengatakan bahwa China bersedia untuk menjalin komunikasi dan berdialog dengan AS demi tercapainya kerja sama.
Konflik kedua negara ini sekarang sudah semakin meluas ke banyak sektor. Bulan lalu, AS memasukkan 24 perusahaan China ke dalam daftar hitam karena dianggap sebagai bagian dari aktivitas militer China di Laut China Selatan.
Tidak hanya perusahaan, AS juga mulai menargetkan aktor individu untuk masuk ke daftar hitam. Ini merupakan kali pertama China menerima sanksi seperti itu.