Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Baik Taipei dan Beijing mengirim kapal perang untuk memantau transit USS Mustin tersebut, United Daily News melaporkan. Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengirim kapal perusak berpeluru kendali, dan Taiwan menggerahkan fregat berpeluru kendali.
Komando Teater Timur PLA menyatakan pada Rabu (19/8), militer China berada dalam "siaga tinggi" untuk melindungi integritas dan kedaulatan teritorial China, dan memantau aktivitas AS.
"Setiap perkataan atau perbuatan yang menyebabkan masalah di Selat Taiwan tidak sejalan dengan kepentingan fundamental China dan Amerika Serikat, membahayakan kesejahteraan rekan-rekan di kedua sisi selat, menimbulkan ancaman nyata bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan itu, dan sangat berbahaya," kata Komando Teater Timur PLA seperti dikutip Reuters.
USS Mustin, yang merupakan bagian dari kelompok serang kapal induk USS Ronald Reagan, adalah kapal perang AS ketujuh yang berlayar melalui Selat Taiwan tahun ini, menurut laporan berita.
Baca Juga: AS tak ajak Taiwan ikut latihan perang terbesar di dunia, tak ingin China marah?
Setelah melewati selat itu, USS Mustin bergabung kembali dengan kelompok penyerang USS Ronald Reagan di dekat Kepulauan Pratas di Laut China Selatan.
Yen Chen-shen, profesor hubungan internasional di National Chengchi University, Taipei, mengatakan, pergerakan kapal perang AS itu dimaksudkan sebagai sinyal yang jelas ke Beijing.
"Pelayaran itu mewakili keinginan AS untuk mendorong kebebasan operasi navigasi di perairan internasional untuk melawan ekspansi militer (China) daratan di Laut China Selatan dan kawasan Indo-Pasifik," ucapnya.
"Dengan mengirimkan kapal perang secara teratur untuk transit di Selat Taiwan, AS juga ingin membentuk kondisi normal baru," imbuh dia kepada South China Morning Post .
Baca Juga: Ini konsep perang baru Amerika Serikat: Tidak ada garis di medan tempur