kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

AS tak ajak Taiwan ikut latihan perang terbesar di dunia, tak ingin China marah?


Senin, 17 Agustus 2020 / 22:27 WIB
AS tak ajak Taiwan ikut latihan perang terbesar di dunia, tak ingin China marah?
ILUSTRASI. Kapal perang Amerika Serikat. AS tak ajak Taiwan ikut RAMPAC yang merupakan latihan perang angkatan laut terbesar di dunia. (U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Brandon Richardson)


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Taiwan telah dikeluarkan dari Latihan Lingkar Pasifik (RIMPAC) yang dipimpin Amerika Serikat dalam apa yang dilihat para analis sebagai tanda bahwa Washington bertindak hati-hati untuk menghindari melintasi batas-batas yang bisa memicu kemarahan China.

RIMPAC yang merupakan latihan maritim internasional terbesar di dunia yang diadakan oleh AS dimulai pada hari Senin di Honolulu, Hawaii.

Baca Juga: Lagi, Amerika tambah perusahaan afiliasi Huawei ke dalam daftar hitam perdagangan

Dipimpin oleh Angkatan Laut AS, latihan ini menyatukan pasukan angkatan laut terutama dari Lingkar Pasifik. Tahun ini Korea Selatan, Kanada, Australia, Jepang, Filipina, Singapura, Selandia Baru, Brunei dan Prancis ikut serta untuk mempromosikan stabilitas dan kerja sama regional. 

Sementara lebih dari setengah dari 25 negara yang mengikuti latihan RIMPAC terakhir tidak berpartisipasi tahun ini karena pandemi virus corona.

Sebelumnya Taiwan ingin untuk bergabung dalam latihan perang, berharap terjalin hubungan yang lebih kuat dengan AS akan membantunya mendapatkan undangan untuk berpartisipasi yang lebih banyak dalam panggung internasional.

Juru bicara militer Taiwan Shih Shun-wen mengkonfirmasi pada hari Senin bahwa kementerian pertahanan pulau itu belum menerima undangan untuk ambil bagian, namun ia menekankan bahwa kerjasama antara Taiwan dan AS akan menguntungkan stabilitas regional.

Baca Juga: Kirim pesan soal kedaulatan kepada India, menteri luar negeri China sambangi Tibet

“Kami tertarik untuk berpartisipasi dalam RIMPAC sebagai pengamat karena akan memungkinkan kami untuk belajar dari pelatihan kerja sama dan operasi bantuan kemanusiaan,” katanya.

Keputusan Washington untuk tidak memberikan status pengamat Taiwan muncul karena hubungan yang memburuk di Selat Taiwan, dan ketika Beijing, Washington, dan Taipei berusaha meredakan ketegangan. 

Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah China daratan, dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×