kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.978   -130,34   -1,83%
  • KOMPAS100 1.042   -21,94   -2,06%
  • LQ45 819   -14,95   -1,79%
  • ISSI 212   -3,90   -1,80%
  • IDX30 418   -8,87   -2,08%
  • IDXHIDIV20 504   -9,35   -1,82%
  • IDX80 119   -2,40   -1,98%
  • IDXV30 125   -2,35   -1,85%
  • IDXQ30 139   -2,46   -1,74%

China: Tindakan Israel Sudah Melampaui Batas Membela Diri


Senin, 16 Oktober 2023 / 12:31 WIB
China: Tindakan Israel Sudah Melampaui Batas Membela Diri
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan, tindakan Israel di Gaza telah melampaui batas pembelaan diri.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pada Minggu (15/10/2023), Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan, tindakan Israel di Gaza telah melampaui batas pembelaan diri. Selain itu, pemerintah Israel harus menghentikan hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza.

Mengutip Japan Times, pernyataan Wang, yang disampaikan melalui telepon kepada rekannya dari Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan, muncul ketika Israel tampaknya siap melakukan serangan darat terhadap militan Hamas di Gaza.

“Tindakan Israel telah melampaui ruang lingkup pembelaan diri,” kata Wang menurut pernyataan resmi kementerian.

Dia menambahkan, “Mereka harus mendengarkan dengan sungguh-sungguh seruan masyarakat internasional dan Sekretaris Jenderal PBB, dan menghentikan hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza.” 

Ini merupakan sikap terkuat yang diungkapkan China sejauh ini mengenai konflik tersebut.

Lebih dari 1 juta orang di bagian utara daerah kantong yang padat itu telah diperintahkan untuk mengungsi menjelang serangan yang diperkirakan akan terjadi. Ini merupakan sebuah eksodus yang menurut kelompok bantuan internasional akan memicu bencana kemanusiaan.

Wilayah yang sempit dan miskin, tempat 2,3 juta penduduk hidup berdampingan, telah berada di bawah blokade darat, udara dan laut sejak tahun 2006.

Baca Juga: Iran Peringatkan Israel Akan Terjadi Eskalasi Regional Jika Agresi Tak Dihentikan

Setelah pejuang Hamas menerobos perbatasan yang dijaga ketat antara Jalur Gaza dan Israel untuk menembak mati, menikam dan membakar hingga tewas lebih dari 1.300 orang, Israel melancarkan kampanye pemboman balasan besar-besaran yang menargetkan kelompok Islam yang telah menewaskan lebih dari 2.200 orang di Gaza.

Kebanyakan dari mereka yang tewas di kedua belah pihak adalah warga sipil.

Wang mengatakan kepada Pangeran Faisal bahwa "semua pihak tidak boleh mengambil tindakan apa pun untuk memperburuk situasi dan harus kembali ke meja perundingan sesegera mungkin."

Melansir Xinhua, China berkepentingan membantu menyelesaikan konflik dan permasalahan mendasar yang melibatkan penduduk Palestina.

Laporan tersebut tidak memuat kutipan langsung, namun Xinhua mengatakan mengenai pernyataan Wang selama percakapan telepon tersebut.

Baca Juga: Mahmoud Abbas: Tindakan Hamas Tidak Mewakili Rakyat Palestina

"China melakukan komunikasi intensif dengan semua pihak untuk mendorong gencatan senjata dan mengakhiri pertempuran." 

Wang menambahkan bahwa tugas mendesaknya adalah memastikan keselamatan warga sipil, membuka koridor kemanusiaan untuk bantuan sesegera mungkin, dan melindungi kebutuhan dasar masyarakat di Gaza.

Sebelum serangan Hamas dan respons militer Israel berikutnya, diyakini dipicu oleh aksi Israel dan Arab Saudi tengah berupaya menuju normalisasi hubungan. Kondisi ini merupakan sebuah perkembangan yang dapat mengubah dinamika di Timur Tengah.

Sementara itu, China secara tradisional tidak memainkan peran besar di Timur Tengah, meskipun laporan mengenai percakapan Tiongkok-Saudi merupakan satu lagi indikasi bahwa Tiongkok ingin meningkatkan pengaruhnya. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×