Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Seorang sumber yang merupakan pedagang biji-bijian besar di Australia mengatakan, ia mengetahui secara langsung dua pengiriman gandum yang dipesan untuk dikirim ke Tiongkok pada bulan Februari, yang salah satunya telah ditunda hingga April.
"Yang lainnya sedang berlayar, tetapi pembeli berencana untuk mengalihkan sebagian (biji-bijian di atas kapal) ke Thailand," jelas sumber tersebut.
Dia menambahkan, Tiongkok telah menunda atau mengalihkan total delapan hingga 10 pengiriman Australia yang dipesan untuk pengiriman pada bulan Januari atau Februari dan tidak memesan pengiriman untuk bulan Maret.
"Tiongkok tidak ingin ada yang muncul hingga bulan April," katanya.
Awal tahun lalu, importir gandum Tiongkok membatalkan atau menunda sekitar 1 juta metrik ton kargo gandum Australia karena meningkatnya stok dunia yang menyeret turun harga.
Namun, berdasarkan data perdagangan Tiongkok yang diakses menggunakan Trade Data Monitor, dalam tiga bulan pertama tahun 2024, Tiongkok mengimpor 1,7 juta ton gandum dari Australia, turun dari 2,5 juta ton pada periode yang sama tahun sebelumnya, dan 923.000 ton dari Kanada, naik dari 783.000 ton tahun sebelumnya.
Australia memulai setiap tahun dengan gandum yang baru dipanen dan telah menjadi pemasok utama Tiongkok pada kuartal pertama dalam beberapa tahun terakhir.
COFCO yang dikelola pemerintah Tiongkok, yang merupakan importir sebagian besar kargo yang tertunda atau dialihkan ini, menanggung biaya penundaan pengiriman, termasuk biaya untuk menahan biji-bijian, dan akan mengambil keuntungan atau kerugian dari penjualan kembali biji-bijian, kata sumber di Australia.
Tonton: Ini Tawaran Awal China untuk Redakan Perang Dagang dengan Trump
COFCO tidak segera membalas email dari Reuters yang meminta komentar atas permasalahan ini.
"China ingin melindungi para petaninya. Setelah panen jagung yang baik, mereka memiliki lebih dari cukup jagung untuk pakan ternak. Jadi sekarang tiba-tiba gandum yang mereka impor untuk pakan ternak dan tepung telah dikurangi menjadi hanya tepung," kata pedagang di Australia.
Sinograin, perusahaan penimbun negara China, mengatakan pada hari Senin bahwa mereka berencana untuk menambah lokasi penimbunan baru di timur laut China untuk memperluas pembelian jagung domestik yang dipanen pada tahun 2024.