kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China Ultimatum Selebriti dan Livestreamers untuk Laporkan Pajak Sebelum 2022


Rabu, 22 Desember 2021 / 15:26 WIB
China Ultimatum Selebriti dan Livestreamers untuk Laporkan Pajak Sebelum 2022
ILUSTRASI. Wisatawan beraktivitas di kawasan Hangzhou Convention-Exhibition Center dan Stadion Teratai Hangzhou, China, Selasa (8/5). China memerintahkan selebriti dan livestreamers untuk melaporkan kejahatan terkait pajak sebelum 2022. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Otoritas provinsi China memerintahkan selebriti dan livestreamers untuk melaporkan "kejahatan" terkait pajak sebelum tahun 2022, hanya beberapa hari setelah ratu livestreaming Viya didenda 1,34 miliar yuan (Rp 3 triliun) karena penggelapan pajak.

Livestreamer e-commerce terkemuka Viya, yang nama aslinya adalah Huang Wei, didenda pada Senin (20/12) oleh biro pajak di Hangzhou, sebuah kota di China Selatan, karena menyembunyikan pendapatan pribadi dan pelanggaran lainnya pada 2019 dan 2020.

Pada Rabu (22/12), kantor pajak dari kota dan provinsi paling makmur secara ekonomi di China, Hangzhou mem-posting pemberitahuan di situs mereka, yang memerintahkan selebriti dan livestreamers untuk melakukan peninjauan sendiri atas kesalahan terkait pajak.

"Sebelum akhir tahun 2021, perbaiki masalah terkait pajak dan laporkan secara proaktif ke biro pajak, (yang) akan meringankan, mengurangi, atau membebaskan hukuman pajak sesuai dengan persyaratan pemberitahuan," kata kantor pajak Hangzhou, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Aksi Jual Mereda, Harga Bitcoin Menembus Level US$ 49.000

“Jika inspeksi dan koreksi diri masih ditolak atau tidak tuntas, biro pajak akan menanganinya secara serius sesuai peraturan perundang-undangan,” tegas kantor pajak Hangzhou.

Selebriti dan livestreamers adalah yang terbaru terjebak dalam tindakan keras otoritas China yang awalnya menargetkan monopoli teknologi. 

Tetapi, sejak itu meluas hingga mencakup pendidikan swasta, platform media sosial, dan industri lain yang dianggap oleh Beijing sebagai penghalang bagi tujuan terbarunya untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan mencapai kemakmuran bersama.

Sebelum penumpasan, penghindaran pajak telah menenggelamkan karier beberapa tokoh terkenal di industri hiburan. Namun, pemberitahuan pada Rabu tersebut menyoroti sifat luas dan sistematis dari tindakan keras "kemakmuran bersama".

Baca Juga: Startup Asal China, Haomo.AI Mendapat Pendanaan US$ 157 Juta

Presiden China Xi Jinping telah menyerukan Tiongkok untuk mencapai "kemakmuran bersama", berusaha untuk mempersempit kesenjangan kekayaan yang mengancam kenaikan ekonomi negara itu dan legitimasi pemerintahan Partai Komunis.

Otoritas pajak yang telah mengeluarkan peringatan tersebut termasuk Beijing, Shanghai, Guangdong, Zhejiang, dan Jiangsu. 

Secara kolektif, kota-kota dan provinsi-provinsi ini menghasilkan lebih dari setengah produk domestik bruto (PDB) China dan menjadi tuan rumah sebagian besar selebriti berpenghasilan tinggi dan livestreamers di negeri tembok raksasa.

Pada September lalu, Badan Perpajakan Negara China mengeluarkan pemberitahuan yang mengumumkan langkah-langkah untuk memperkuat administrasi pajak di sektor hiburan, termasuk livestreaming.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×