kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ciputra berkiblat ke Singapura


Jumat, 03 Juli 2015 / 13:35 WIB
Ciputra berkiblat ke Singapura


Sumber: CNBC | Editor: Sanny Cicilia

SINGAPURA. Ekonomi Indonesia tengah diuji. Namun, pendiri Grup Ciputra yakin, Indonesia masih memiliki ruang untuk berkembang. Singapura, menurut dia, bisa menjadi inspirasi. 

Dalam wawancaranya dengan CNBC, Ciputra yang kini berusia 83 tahun menjelaskan, harga lahan di ibukota Jakarta sudah mahal. "Dengan populasi mencapai 250 juta, kami harus membuat bangunan high-rise, sehingga Singapura menjadi model bagi kami," kata dia. 

Negara kota Singapura juga bangga dikenal sebagai "kota taman", melestarikan lingkungan hidup di tengah dempetan gedung modern. Selain itu, menurut Economist's Intelligence Unit (EIU) Januari lalu, Singapura menjadi kota paling aman di dunia untuk ditinggali. Kota ini pun memanfaatkan teknologi untuk koneksi sistem dan berniat menjadi smart nation (negara-pintar) mendatang. 

"Sebuah kota di masa depan seharusnya seperti Singapura; high-tech smart city, keamanan baik, dan tidak ada korupsi," kata Ciputra yang mengaku mengaggumi Lee Kuan Yew, pendiri Singapura itu. 

Daya saing infrastruktur manusianya pun layak ditiru. "Ini yang harus ditiru Indonesia dari Singapura: menjadi kota pengusaha. Dengan kewirausahaan, datang inovasi dan kita bisa mengubah negara ini. Saya senang, Indonesia sedang menuju arah itu," kata dia. 

Harapan pada Presiden

Jakarta dikenal dengan kemacetannya. Indonesia, masih mengalami kekurangan pasokan listrik dan infrastruktur. Tapi, Ciputra berharap pada pemerintahan baru yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

Jokowi berniat memperkuat infrastruktur Indonesia. Ada 25 bendungan yang akan dibangun, juga 15 bandara, 15-20 kawasan industri, serta 2.000 kilometer infrastruktur jalan.

Di sisi lain, ada beberapa hambatan, baik dari internal Kabinet Kerja Jokowi, birokrasi, serta pelambatan ekonomi. 

Namun, taipan properti ini tetap optimis. "Dia (Jokowi) punya kemauan politik, tapi ini masih di tahun pertama dan kita masih menunggu lebih banyak lagi. Kami tahu, ekonomi tidak begitu baik sekarang. Tapi kami percaya karena dia memiliki, dalam pendapat saya, integritas yang tinggi," kata Ciputra. 

Dia berharap, Presiden Jokowi dan seluruh jajarannya akan lebih baik lagi di masa kepemimpinannya. 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×