kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Corona di Amerika: Kasus positif lampaui 1,5 juta, angka kematian 90.000


Selasa, 19 Mei 2020 / 07:53 WIB
Corona di Amerika: Kasus positif lampaui 1,5 juta, angka kematian 90.000
ILUSTRASI. Lydia Hassebroek menyapa temannya Rose melalui jendela dapur saat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Minggu (17/5/2020). REUTERS/Caitlin Ochs


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Jumlah kasus Covid-19 di Amerika Serikat sudah melebihi 1,5 juta per Senin (18/5/2020). Menurut penghitungan Reuters,  total kematian yang disebabkan oleh virus corona baru mendekati 90.000. 

Sementara itu, analisis Reuters yang terpisah menemukan, sebagian besar negara bagian AS melaporkan penurunan kasus baru penyakit pernapasan untuk pekan yang berakhir 17 Mei, di mana hanya 13 negara bagian yang mengalami peningkatan infeksi dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Berdasarkan analisis data Reuters dari The Covid Tracking Project, Tennessee mengalami peningkatan mingguan terbesar dengan angka 33%. Kasus-kasus baru Louisiana naik 25% dan Texas melaporkan 22% lebih banyak kasus daripada pada minggu pertama Mei. Ini merupakan upaya yang dijalankan secara sukarela untuk melacak wabah tersebut.

Baca Juga: AS serang WHO: Gagal dalam penanganan pandemi, corona memakan banyak nyawa

Sementara, Michigan mengalami kenaikan kasus 18% setelah lima minggu mencatatkan penurunan. Michigan merupakan salah satu wilayah yang sangat terpukul di masa awal wabah dan telah mencatatkan lebih dari 4.800 kematian.

Secara nasional, kasus baru Covid-19 turun 8% dalam minggu terakhir, dibantu oleh penurunan yang berkelanjutan di New York dan New Jersey. Namun, hampir semua 50 negara bagian AS telah mengizinkan beberapa bisnis untuk dibuka kembali dan penduduk bergerak lebih bebas. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa pejabat kesehatan tentang kemunculan wabah gelombang kedua.

Baca Juga: Hasil fase satu menjanjikan, Moderna siap uji klinis vaksin fase dua

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah merekomendasikan agar pemerintah menunggu jumlah kasus Covid-19 harian mereka yang baru turun selama 14 hari sebelum mengurangi pembatasan jarak sosial.

Menurut analisis Reuters, pada 17 Mei, 13 negara bagian telah memenuhi kriteria itu, turun dari 14 negara bagian pada minggu sebelumnya.

Baca Juga: Jawab seruan anggota, WHO janji segera lakukan evaluasi respons atas corona

Sementara itu, Kansas dan Missouri melihat penurunan terbesar dalam kasus baru dari pekan sebelumnya, setelah wabah di St. Joseph, pabrik pengemasan daging Missouri menghasilkan lebih dari 400 kasus pada minggu pertama bulan Mei. St Joseph berada di perbatasan Kansas-Missouri, tepat di utara Kansas City.

Adapun Washington DC mengalami penurunan 32% setelah beberapa minggu mengalami kenaikan.

Baca Juga: Berikut 20 negara dengan kasus virus corona tertinggi di dunia, Indonesia?

Georgia, salah satu negara bagian pertama yang dibuka kembali, melihat penurunan kasus baru sebesar 12% dalam sepekan terakhir.

Secara global, kasus virus corona sudah mencapai 4,5 juta sejak wabah dimulai di China pada akhir tahun lalu. Pada basis per kapita, Amerika Serikat memiliki jumlah kasus tertinggi ketiga, dengan sekitar 45 kasus untuk setiap 10.000 orang, menurut analisis Reuters.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×