kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Corona di Korea Selatan: Bertambah 28 kasus, klaster gereja mulai mengkhawatirkan


Senin, 10 Agustus 2020 / 13:01 WIB
Corona di Korea Selatan: Bertambah 28 kasus, klaster gereja mulai mengkhawatirkan
ILUSTRASI. Penyebaran virus corona di Korea Selatan


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  SEOUL. Infeksi virus corona baru di Korea Selatan turun di bawah 30 pada hari ini karena kasus impor melambat. Tetapi muncul kekhawatiran baru dari kasus yang terlacak dari sebuah gereja yang membebani perjuangan Negeri Ginseng ini keluar dari penyebaran virus corona.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan ada 28 kasus virus corona tambahan, termasuk 17 infeksi lokal. Ini menandai sedikit penurunan dari 36 kasus virus baru, termasuk 30 infeksi lokal, sehari sebelumnya.

Baca Juga: Kondisi kasus Covid-19 Indonesia tidak terlalu buruk dibandingkan negara lain

Kasus impor, yang turun menjadi satu digit setelah meningkat dua digit angka selama 43 hari berturut-turut, kembali naik menjadi 11.

Dari kasus yang ditularkan secara lokal, 11 kasus dilaporkan di kawasan ibu kota padat penduduk Seoul. Sembilan kasus virus baru terkait dengan Pasar Namdaemun di pusat kota Seoul.

Provinsi Gyeonggi sekitarnya juga mengidentifikasi lima kasus baru.

Kasus domestik turun ke level hanya tiga pada 3 Agustus, tetapi infeksi klaster sporadis, yang sebagian besar terkait dengan gereja, telah menyebabkan kenaikan lain dalam jumlah total kasus.

Baca Juga: Kasus corona stabil, Korea Selatan cabut travel warning ke wilayah Hubei

Sebuah gereja di Goyang, utara Seoul, melaporkan delapan pasien tambahan pada hari Minggu (9/8), meningkatkan total beban kasus menjadi 24. Gereja lain dari kota menambahkan dua infeksi lagi untuk melaporkan gabungan 20 kasus.

Sebuah gereja di distrik barat Seoul, Yeongdeungpo melaporkan lima pasien. Otoritas kesehatan mengatakan anggota gereja terkait makan bersama tanpa tindakan pencegahan infeksi yang tepat.




TERBARU

[X]
×