Sumber: Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kasus virus corona baru di Korea Selatan kembali meroket ketika infeksi di luar wilayah metropolitan Seoul menunjukkan peningkatan berkelanjutan.
Jumat (3/7), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengatakan, ada tambahan 63 kasus, termasuk 52 infeksi lokal. Ini membuat jumlah kasus positif di Negeri Ginseng menjadi 12.967 kasus.
Penghitungan ini menandai jumlah tertinggi sejak 20 Juni lalu. Saat itu ada 67 kasus baru yang dilaporkan. Selain itu, ini adalah pertama kalinya jumlah infeksi lokal melayang di atas ambang batas 50 sejak 18 Juni.
Baca Juga: Rekor 3 hari beruntun! Kasus virus corona AS bertambah 50.000 lebih dalam sehari
Dari infeksi yang ditularkan secara lokal, enam kasus baru diidentifikasi di Gwangju, 330 kilometer sebelah barat daya Seoul, yang merupakan episentrum baru kasus virus corona di bulan Juni.
Peningkatan jumlah kasus dari dari kota Gwangju berasal dari kuil Buddha. Jumlah kasus yang terkait dengan fasilitas ini bertambah 30 hingga mencapai 49 pada hari Kamis lalu.
Wilayah Seoul, melaporkan 12 kasus baru, dengan Provinsi Gyeonggi di sekitarnya menambah 16 infeksi baru.
Daegu, yang pernah menjadi pusat penyebaran virus negara itu, menambahkan 13 kasus baru. Kota ini menyumbang lebih dari setengah kasus Covid-19 di Korea Selatan, karena ribuan infeksi virus ditelusuri ke sekte keagamaan di kota itu.
Jumlah tersebut juga menandai pertama kalinya bagi Daegu untuk memposting dua digit pasien baru dalam waktu tiga bulan terakhir. Lonjakan terbaru ini disebabkan oleh infeksi kluster dari sekolah akting.
Daejeon, sebuah kota pusat 164 kilometer selatan Seoul, juga melaporkan empat infeksi lagi. Awal pekan ini, dua siswa sekolah dasar di Daejeon juga dinyatakan positif setelah melakukan kontak dengan seorang rekan.
Baca Juga: Kasus corona di pabrik Unilever: 21 karyawan positif dan ratusan lainnya dirumahkan
Otoritas kesehatan mengatakan, salah satu dari dua kemungkinan besar telah terinfeksi di sekolah. Jika dikonfirmasi, itu akan menandai kasus pertama dari virus yang ditransmisikan di sebuah sekolah di Korea Selatan.
Seperti diketahui, pemerintah Korea Selatan sudah memberikan lampu hijau untuk mengadakan kelas secara offline pada bulan Juni. Tetapi akhirnya beberapa sekolah terpaksa ditutup karena infeksi kluster sporadis. Negara ini biasanya memulai semester baru pada bulan Maret.
Sejauh ini tidak ada infeksi sekunder dari sekolah yang dilaporkan, tetapi orang tua semakin khawatir tentang keselamatan anak-anak mereka.
Kamis (2/7), jumlah sekolah ditutup sementara karena wabah virus corona naik menjadi 522 secara nasional, terbesar selama sebulan terakhir.