Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Menurut perhitungan Reuters, angka kematian global akibat virus corona baru mencapai 400.000 orang pada hari Minggu (7/6/2020). Kondisi ini menyusul melonjaknya jumlah kasus infeksi corona di Brasil dan India.
Data Reuters menunjukkan, Amerika Serikat bertanggung jawab atas sekitar seperempat dari semua angka kematian. Namun, angka kematian akibat corona di Amerika Selatan meningkat dengan cepat.
Baca Juga: Hore! Kasus sembuh dari virus corona menggembirakan, DKI Jakarta tertinggi
Jumlah kematian yang dikaitkan dengan Covid-19 hanya dalam lima bulan sekarang sama dengan jumlah orang yang meninggal setiap tahun akibat malaria, salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia.
Sementara, kasus global corona mendekati angka 7 juta, di mana sekitar 2 juta, atau 30%, dari kasus-kasus tersebut terjadi di Amerika Serikat. Menurut penghitungan Reuters, Amerika Latin memiliki wabah terbesar kedua dengan lebih dari 15% kasus.
Baca Juga: 6 juta pegawai terdampak Covid-19, Kadin: 90% dirumahkan dan 10% di-PHK
Kematian Covid-19 pertama dilaporkan pada 10 Januari di Wuhan, China. Amerika Serikat memiliki angka kematian tertinggi di dunia yang mencapai hampir 110.000 kasus. Angka kematian di Brasil meningkat dengan cepat dan negara itu diprediksi dapat melampaui Inggris dengan jumlah kematian terbesar kedua di dunia.
Jumlah total kematian akibat corona diyakini lebih tinggi dari angka 400.000 yang dilaporkan secara resmi. Pasalnya, banyak negara kekurangan pasokan untuk menguji semua korban dan beberapa negara tidak menghitung angka kematian di luar rumah sakit.