kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Covid-19 membuat keadaan maritim Asia Pasifik jadi semakin rawan


Jumat, 31 Juli 2020 / 07:00 WIB
Covid-19 membuat keadaan maritim Asia Pasifik jadi semakin rawan


Sumber: The Strategist | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah Covid-19 memaksa WHO mengeluarkan status pandemi pada bulan Maret lalu. Merebaknya penyakit ini mulai menunjukkan bahwa masalah kesehatan punya kaitan yang erat pada aspek sosial dan politik.

Kondisi maritim di kawasan Asia Pasifik jadi jadi salah satu yang terdampak. Wilayah strategis ini sekarang menghadapi banyak tantangan di tengah banyaknya insiden di wilayah perairan.

Hal ini membuat banyak negara di wilayah ini cukup kesulitan dalam membagi fokus antara menyelesaikan masalah kesehatan akibat Covid-19 dan masalah kedaulatan wilayah di Laut China Selatan.

Dikutip dari The Strategist, pusat informasi Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery against Ships in Asia (ReCAAP) melaporkan adanya peningkatan jumlah insiden perampokan dan pembajakan kapal laut pada periode Januari-Juni 2020. Jumlahnya bahkan dua kali lipat lebih banyak dari periode yang sama di tahun 2019.

Baca Juga: Meski sudah mendapat dukungan AS, Vietnam tetap khawatir pada China

Pasukan keamanan seperti Eastern Sabah Security Command juga memberi peringatan tentang meningkatnya risiko kelompok teroris Abu Sayyaf untuk menargetkan kapal-kapal yang berlayar di laut Sulu dan Sulawesi.

Sementara tantangan maritim ini menuntut respons keamanan secepat mungkin, negara-negara di Asia Pasifik justru disibukkan dengan upaya memerangi Covid-19 di wilayah masing-masing.

Dengan mengerahkan lebih banyak sumber daya ke pengendalian Covid-19, banyak negara yang terpaksa memangkas anggaran dari sektor lain, termasuk pertahanan.

Sebagai contoh, dikutip dari The Strategist, anggaran pertahanan Indonesia telah diturunkan sebesar 7% dan Thailand diturunkan hingga 8%.

Baca Juga: Proyek fusi nuklir terbesar di dunia segera berdiri di Perancis



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×