Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Imam Besar Masjidil Haram terpaksa akan mempersingkat waktu pelaksanaan Salat Jumat pada pelaksanaan ibadah Haji pekan depan karena cuaca panas ekstrem.
Syekh Abdulrahman Al Sudais, Imam Besar Masjidil Haram sekaligus Presiden Urusan Dua Masjid Suci, mengamanatkan agar khotbah dan salat Jumat dipersingkat selama musim haji 2025 di Mekkah dan Madinah untuk membantu meringankan dampak panas ekstrem.
Mengutip Gulf News, keputusan ini dimaksudkan untuk meringankan beban fisik para jemaah, khususnya para lansia, serta mereka yang berkumpul di area padat penduduk seperti Mataf atau area tawaf, lantai atas, dan halaman terbuka Masjidil Haram.
Baca Juga: Pelaksanaan Haji di Bawah Ancaman Suhu Panas Ekstrem dan Badai Petir
Langkah ini juga diambil untuk mengurangi jeda antara adzan dan dimulainya khotbah, untuk lebih meminimalkan paparan terhadap panas yang menyengat.
"Langkah tersebut mencerminkan tanggung jawab untuk memastikan lingkungan yang aman, nyaman, dan membangkitkan semangat bagi para jemaah di Dua Masjid Suci, sejalan dengan arahan dan komitmen pimpinan terhadap kesejahteraan para jemaah," kata Syekh Al Sudais.
Baca Juga: Menkes Arab Saudi Memastikan Belum Ada Ancaman Epidemi di Musim Haji 2025
Dirinya menambahkan, langkah tersebut juga sejalan dengan prinsip Islam yang mengutamakan keringanan kesulitan, khususnya pada kondisi sulit seperti cuaca ekstrem, serta mempertimbangkan kedatangan jutaan emaah haji dari seluruh dunia.
Dalam pengumuman hari Jumat (30/5), Syekh Al Sudais mengimbau seluruh pengunjung dan jemaah untuk tekun menunaikan kewajiban agama, meliputi salat, zakat, puasa, dan ibadah haji.
Syekh Al Sudais juga mengimbau umat Islam untuk menanamkan rasa kasih sayang, kebaikan, dan kedermawanan, terutama di masa suci ini, mengingat nilai-nilai tersebut mencerminkan akhlak mulia dan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Tonton: Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik 50% Mulai Juni 2025, Pahami Syarat-Syaratnya