Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Menteri Kesehatan Kerajaan Arab Saudi, Fahad Al-Jalajel, pada hari Senin (26/5) mengonfirmasi bahwa pihaknya saat ini masih belum menemukan potensi endemik yang mengancam jemaah Haji 2025.
Dalam laporan publiknya, Al-Jalajel menjamin situasi kesehatan masyarakat tetap stabil dan kerajaan siap menerima jemaah Haji dari seluruh dunia.
"Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa sejauh ini tidak ada kasus epidemi yang terdeteksi dan tidak ada risiko wabah penyakit. Kesehatan dan keselamatan para jemaah tetap menjadi prioritas tertinggi," kata Al-Jalajel, dikutip Arab News.
Saat ini, dirinya menambahkan, Arab Saudi secara proaktif mempersiapkan diri untuk memastikan pengalaman ibadah yang aman dan kementerian kesehatan terus memantau situasi kesehatan secara ketat.
Baca Juga: Satu Juta Jemaah Haji Telah Tiba di Arab Saudi: 53% Pria, 47% Wanita
Lebih dari 50.000 Layanan Kesehatan Disiapkan
Di sektor kesehatan, Arab Saudi melakukan penilaian risiko kesehatan global untuk penyakit seperti demam kuning, polio, dan meningitis.
Hasilnya, otoritas terkait menerapkan persyaratan masuk yang ketat dan kriteria kemampuan kesehatan untuk memastikan jamaah haji dalam kondisi sehat untuk melaksanakan ibadah haji.
"Saya berterima kasih kepada semua negara atas kerja sama dan kepatuhan mereka terhadap pedoman tersebut," kata Al-Jalajel.
Di bawah inisiatif Makkah Route, tim kesehatan telah ditempatkan di 14 titik masuk melalui darat, udara, dan laut untuk menyediakan layanan medis segera sejak penerbangan pertama.
Baca Juga: Raja Salman Undang 1.000 Warga Palestina untuk Melaksanakan Ibadah Haji Tahun Ini
Menteri Kesehatan Arab Saudi itu juga menjamin sudah ada lebih dari 50.000 layanan perawatan kesehatan, termasuk 140 operasi, 65 kateterisasi jantung, dan enam prosedur jantung terbuka.
Sebagai tambahan, Komisi Kerajaan untuk Kota Makkah dan Tempat-Tempat Suci telah menanam lebih dari 10.000 pohon, memperluas jalan setapak yang teduh, dan memasang 400 stasiun air dan kipas angin kabut untuk mengatasi ancaman serangan panas ekstrem atau heatstroke.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga berkolaborasi dengan Kementerian Pertahanan, Dalam Negeri, dan Garda Nasional untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan di tempat-tempat suci secara signifikan.
Kolaborasi tersebut berhasil meningkatkan kapasitas tempat tidur hingga 60% dibandingkan tahun lalu. Sebuah rumah sakit baru di Mina juga telah dibangun dan diresmikan dengan kapasitas 200 tempat tidur. Tersedia juga tiga rumah sakit lapangan dengan total lebih dari 1.200 tempat tidur.
Tonton: Badan Energi Internasional Sebut RI dan China Kuasai Pasokan Nikel, Kobalt, Grafit dan Tanah Jarang