Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Pemimpin Kerajaan Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud atau Raja Salman, mengundang 1.000 warga Palestina untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini.
Saudi Press Agency pada hari Senin (19/5) melaporkan, Raja Salman memerintahkan penerimaan 1.000 jemaah haji Palestina.
"Raja telah memerintahkan penampungan 1.000 peziarah pria dan wanita dari keluarga warga Palestina yang terbunuh atau terluka di tengah konflik dengan Israel," tulis Saudi Press Agency.
Mengutip Arab News, aksi ini merupakan bagian dari Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci untuk Haji dan Umrah (Custodian of the Two Holy Mosques’ Guests Program for Hajj and Umrah), yang diawasi oleh Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi.
Baca Juga: Kemenkes Arab Saudi Luncurkan Kit Kesadaran Kesehatan Haji dalam 8 Bahasa
Tak lama setelah kabar itu keluar, kementerian terkait mengatakan bahwa pihaknya segera mulai mengembangkan rencana komprehensif untuk memfasilitasi pelaksanaan haji bagi jamaah Palestina.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Raja, Putra Mahkota, dan Perdana Menteri Mohammed bin Salman atas sikap dermawan ini. Hal ini mencerminkan kepedulian Kerajaan yang berkelanjutan dan komitmen kepemimpinannya yang bijaksana untuk mendukung rakyat Palestina dan memperkuat ikatan persaudaraan Islam," kata Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan, Sheikh Abdullatif Al-Sheikh, dikutip Saudi Gazette.
Baca Juga: Suhu di Makkah Capai 46 Derajat Celcius, Ini Pesan untuk Jemaah Haji
Al-Sheikh menegaskan, inisiatif ini merupakan perluasan dari upaya Raja Salman untuk memfasilitasi pelaksanaan ritual haji bagi warga Palestina.
Dirinya menyebut bahwa kementerian telah segera mulai melaksanakan rencana komprehensif untuk menyediakan semua layanan dan fasilitas yang diperlukan bagi para peziarah Palestina, sejak mereka meninggalkan tanah air hingga mereka kembali.
Dalam pernyataannya, Al-Sheikh juga mengumumkan bahwa program ini telah menampung lebih dari 64.000 jamaah haji dari berbagai negara sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 1417 Hijriah atau tahun 1996 masehi.
Tonton: Mantan Direktur FBI Diduga Ancam Presiden Trump, Kini dalam Penyelidikan