Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Pusat Meteorologi Nasional Kerajaan Arab Saudi, NCM, mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca panas ekstrem selam pelaksanaan ritual Haji 2025.
Dalam pengumuman hari Kamis (29/5), NCM memperkirakan bahwa ritual Haji tahun ini akan diwarnai suhu panas hingga sangat panas.
Suhu maksimum diperkirakan berkisar antara 40 dan 47 derajat Celsius, dan suhu minimum berkisar antara 27 dan 32 derajat Celsius. Tingkat kelembaban diperkirakan antara 15 persen dan 60 persen.
Baca Juga: 1.102.469 Jemaah Haji Telah Tiba di Arab Saudi, Sambut Hari Arafah 5 Juni 2025
"Kondisi cuaca yang diperkirakan di tempat-tempat suci selama haji tahun ini akan panas hingga sangat panas," kata CEO NCM Dr. Ayman Ghulam, dikutip Saudi Gazette.
Ghulam menambahkan, angin bertiup dari utara hingga barat laut dengan kecepatan 25 hingga 35 km/jam, disertai debu yang beterbangan. Situasi ini diyakini akan mengurangi jarak pandang secara signifikan, terutama di area terbuka dan jalan raya.
Peneliti NCM juga menemukan potensi badai petir di dataran tinggi Taif, yang akan cukup mengganggu ritual Haji pada tanggal 8-13 Dzulhijjah.
"Kami mencatat kemungkinan terjadinya badai petir di dataran tinggi Taif, yang berdampak hingga ke tempat-tempat suci selama periode 8 hingga 13 Dzulhijjah, disertai angin kencang yang menerbangkan debu dan kotoran," lanjut Ghulam.
Baca Juga: Menkes Arab Saudi Memastikan Belum Ada Ancaman Epidemi di Musim Haji 2025
Komisi Kerajaan untuk Kota Makkah dan Tempat-Tempat Suci telah menanam lebih dari 10.000 pohon, memperluas jalan setapak yang teduh, dan memasang 400 stasiun air dan kipas angin kabut untuk mengatasi ancaman serangan panas ekstrem atau heatstroke.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga berkolaborasi dengan Kementerian Pertahanan, Dalam Negeri, dan Garda Nasional untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan di tempat-tempat suci secara signifikan.
Kementerian juga menjamin sudah ada lebih dari 50.000 layanan perawatan kesehatan, termasuk 140 operasi, 65 kateterisasi jantung, dan enam prosedur jantung terbuka.
Tonton: Pemerintah Bangun Pembangkit Listrik Nuklir Pertama pada 2027, Lokasinya di Sumatera dan Kalimantan