Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daftar negara yang jatuh ke jurang resesi semakin panjang. Informasi saja, Resesi atau kemerosotan merupakan suatu kondisi saat Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara menurun atau saat pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.
Saat ini, sudah ada enam negara besar dunia yang terperosok ke jurang resesi. Penyebabnya tak lain adalah pandemi Covid-19.
Dampak resesi antara lain bisa mengakibatkan penurunan seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan. Jika ekonomi mengalami penurunan secara drastis, hal ini disebut kebangkrutan ekonomi (economy collapse).
Baca Juga: Ekonomi Jepang menderita kontraksi rekor 27,8% pada periode April-Juni
Nah, berikut adalah daftar 12 negara yang sudah secara resmi jatuh ke jurang resesi:
1. Korea Selatan
Perekonomian Korea Selatan mencatat resesi teknis pertama sejak 2003 pada kuartal Juni. Pembatasan aktivitas akibat dari pandemi virus corona menekan kegiatan ekonomi dan permintaan global.
Melansir Reuters, bank sentral Korsel mengatakan, tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Korsel mengalami penurunan sebesar 3,3% yang disesuaikan secara musiman pada kuartal Juni. Sebagai perbandingan, pada kuartal sebelumnya PDB Korsel menurun 1,3%. Kontraksi tersebut jauh lebih buruk daripada kontraksi 2,3% yang terlihat dalam jajak pendapat Reuters.
Baca Juga: Faisal Basri: Turunkan Dulu Covid, Baru Perbaiki Ekonomi
Ekspor barang dan jasa dari negara dengan perekonomian yang bergantung pada perdagangan ini anjlok 16,6%, atau mencatat angka terburuk sejak kuartal terakhir 1963. Itu merupakan hampir 40% dari PDB nominal negara tahun lalu.
Konsumsi swasta, yang menghasilkan hampir setengah dari PDB negara itu, bagaimanapun, naik 1,4% berdasarkan basis kuartal-ke-kuartal, naik dari penurunan 6,5% pada kuartal Maret.
Baca Juga: Ekonomi 22 negara kontraksi di kuartal II-2020, begini nasib Indonesia
Dari tahun sebelumnya, ekonomi Korsel menyusut 2,9% pada periode April-Juni, secara tajam membalikkan ekspansi 1,4% yang terlihat pada tiga bulan sebelumnya. Penurunan ini juga lebih curam dari penurunan 2,0% yang diperkirakan dalam jajak pendapat Reuters.