Sumber: Cybernews,Visual Capitalist | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Memasuki paruh kedua tahun 2025, masih ada banyak negara yang melarang penggunaan layanan chatbot milik OpenAI, yakni ChatGPT.
Sebagian besar negara yang melarang penggunaan ChatGPT umumnya mengambil langkah itu atas dasar keamanan data pengguna.
Mengapa negara melarang penggunaan ChatGPT?
Mengutip Cybernews, negara biasanya melarang penggunaan ChatGPT dengan alasan sebagai berikut:
Regulasi Penggunaan Internet yang Ketat
- Pemerintah sangat menyensor dan menyaring internet, lalu lintasnya, dan akses ke berbagai layanan daring, termasuk ChatGPT.
Potensi Bahaya Bagi Sekolah dan Universitas
- Siswa dapat menggunakan ChatGPT untuk mengalihdayakan pekerjaan rumah, tugas, dan tugas lainnya. Atas dasar itu, beberapa institusi pendidikan telah membatasi penggunaan AI di sekolah dan ruang kerja untuk mencegah perilaku buruk.
Pelanggaran Hukum Privasi
- Beberapa negara juga memberlakukan larangan pada ChatGPT karena mengumpulkan dan memproses data pribadi dalam jumlah besar untuk melatih algoritma AI.
Baca Juga: Makin Populer, ChatGPT Menuju 700 Juta Pengguna per Pekan
Daftar Negara yang Melarang Penggunaan ChatGPT
Dilansir dari Visual Capitalist, larangan banyak diterapkan oleh negara-negara dengan kontrol internet yang ketat, seperti China, Korea Utara, dan Iran.
Pemerintah negara-negara tersebut dengan tegas membatasi akses ke platform digital asing, biasanya dengan alasan kontrol informasi dan stabilitas politik.
Di China misalnya, netizen domestik hanya memiliki akses ke beberapa model bahasa besar atau large language model (LLM), yaitu jenis program kecerdasan buatan (AI) yang dapat mengenali dan menghasilkan teks.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Prompt ChatGPT untuk Mempermudah Tugas Manajer
Beberapa layanan yang diizinkan termasuk Qwen milik Alibaba, DeepSeek, Baichuan, dan Hunyuan yang didukung Tencent.
Larangan terhadap ChatGPT juga diterapkan oleh negara-negara yang dilanda konflik seperti Suriah, Afghanistan, dan Yaman. Langkah itu diambil di tengah masalah keamanan dan keterbatasan infrastruktur.
Dalam kasus lain, negara tidak bisa mengakses ChatGPT karena OpenAI memang belum menyediakan layanannya di sana. Hong Kong dan Belarus adalah kawasan kurang beruntung dalam kategori ini.
Berikut adalah daftar negara yang masih melarang penggunaan ChatGPT di tahun 2025:
Baca Juga: Gen Z Ternyata Gemar Manfaatkan AI untuk Edukasi, Ini Hasil Surveinya
- China: Diblokir pemerintah
- Korea Utara: Diblokir pemerintah
- Iran: Diblokir pemerintah
- Kuba: Diblokir pemerintah
- Suriah: Diblokir pemerintah
- Afghanistan: Diblokir pemerintah
- Republik Afrika Tengah: Diblokir pemerintah
- Eritrea: Diblokir pemerintah
- Libya: Diblokir pemerintah
- Sudan Selatan: Diblokir pemerintah
- Sudan: Diblokir pemerintah
- Yaman: Diblokir pemerintah
- Bhutan: Diblokir pemerintah
- Eswatini: Diblokir pemerintah
- Chad: Diblokir pemerintah
- Burundi: Diblokir pemerintah
- Republik Demokratik Kongo: Diblokir pemerintah
- Hong Kong: Belum didukung OpenAI
- Belarus: Belum didukung OpenAI
Tonton: Pesawat Tempur TNI AU Dikerahkan untuk Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 80, Istana Merdeka Jakarta