kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -2.000   -0,11%
  • USD/IDR 16.205   2,00   0,01%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Daftar Negara yang Melarang Penggunaan ChatGPT di Tahun 2025


Senin, 18 Agustus 2025 / 10:53 WIB
Daftar Negara yang Melarang Penggunaan ChatGPT di Tahun 2025
ILUSTRASI. Logo ChatGPT dan kata-kata kecerdasan buatan (AI) ditampilkan dalam ilustrasi ini yang diambil pada 4 Mei 2023. REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi/Foto Arsip


Sumber: Cybernews,Visual Capitalist | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Memasuki paruh kedua tahun 2025, masih ada banyak negara yang melarang penggunaan layanan chatbot milik OpenAI, yakni ChatGPT.

Sebagian besar negara yang melarang penggunaan ChatGPT umumnya mengambil langkah itu atas dasar keamanan data pengguna.

Mengapa negara melarang penggunaan ChatGPT?

Mengutip Cybernews, negara biasanya melarang penggunaan ChatGPT dengan alasan sebagai berikut:

Regulasi Penggunaan Internet yang Ketat
- Pemerintah sangat menyensor dan menyaring internet, lalu lintasnya, dan akses ke berbagai layanan daring, termasuk ChatGPT.

Potensi Bahaya Bagi Sekolah dan Universitas
- Siswa dapat menggunakan ChatGPT untuk mengalihdayakan pekerjaan rumah, tugas, dan tugas lainnya. Atas dasar itu, beberapa institusi pendidikan telah membatasi penggunaan AI di sekolah dan ruang kerja untuk mencegah perilaku buruk.

Pelanggaran Hukum Privasi
- Beberapa negara juga memberlakukan larangan pada ChatGPT karena mengumpulkan dan memproses data pribadi dalam jumlah besar untuk melatih algoritma AI.

Baca Juga: Makin Populer, ChatGPT Menuju 700 Juta Pengguna per Pekan

Daftar Negara yang Melarang Penggunaan ChatGPT

Dilansir dari Visual Capitalist, larangan banyak diterapkan oleh negara-negara dengan kontrol internet yang ketat, seperti China, Korea Utara, dan Iran.

Pemerintah negara-negara tersebut dengan tegas membatasi akses ke platform digital asing, biasanya dengan alasan kontrol informasi dan stabilitas politik.

Di China misalnya, netizen domestik hanya memiliki akses ke beberapa model bahasa besar atau large language model (LLM), yaitu jenis program kecerdasan buatan (AI) yang dapat mengenali dan menghasilkan teks.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Prompt ChatGPT untuk Mempermudah Tugas Manajer

Beberapa layanan yang diizinkan termasuk Qwen milik Alibaba, DeepSeek, Baichuan, dan Hunyuan yang didukung Tencent.

Larangan terhadap ChatGPT juga diterapkan oleh negara-negara yang dilanda konflik seperti Suriah, Afghanistan, dan Yaman. Langkah itu diambil di tengah masalah keamanan dan keterbatasan infrastruktur.

Dalam kasus lain, negara tidak bisa mengakses ChatGPT karena OpenAI memang belum menyediakan layanannya di sana. Hong Kong dan Belarus adalah kawasan kurang beruntung dalam kategori ini.

Berikut adalah daftar negara yang masih melarang penggunaan ChatGPT di tahun 2025:

Baca Juga: Gen Z Ternyata Gemar Manfaatkan AI untuk Edukasi, Ini Hasil Surveinya

  1. China: Diblokir pemerintah
  2. Korea Utara: Diblokir pemerintah
  3. Iran: Diblokir pemerintah
  4. Kuba: Diblokir pemerintah
  5. Suriah: Diblokir pemerintah
  6. Afghanistan: Diblokir pemerintah
  7. Republik Afrika Tengah: Diblokir pemerintah
  8. Eritrea: Diblokir pemerintah
  9. Libya: Diblokir pemerintah
  10. Sudan Selatan: Diblokir pemerintah
  11. Sudan: Diblokir pemerintah
  12. Yaman: Diblokir pemerintah
  13. Bhutan: Diblokir pemerintah
  14. Eswatini: Diblokir pemerintah
  15. Chad: Diblokir pemerintah
  16. Burundi: Diblokir pemerintah
  17. Republik Demokratik Kongo: Diblokir pemerintah
  18. Hong Kong: Belum didukung OpenAI
  19. Belarus: Belum didukung OpenAI

Tonton: Pesawat Tempur TNI AU Dikerahkan untuk Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 80, Istana Merdeka Jakarta

Selanjutnya: 9 Drakor Rating Tertinggi di Minggu Kedua Agustus 2025, Ada The Nice Guy

Menarik Dibaca: Cara Logout Akun Google di Android dan iOS, Tips untuk Mengamankan Data Aplikasi


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×