kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dalam persaingan ponsel global, LG hanya memiliki pangsa pasar sekitar 2% saja


Senin, 05 April 2021 / 18:37 WIB
Dalam persaingan ponsel global, LG hanya memiliki pangsa pasar sekitar 2% saja
ILUSTRASI. LG logo. REUTERS/Albert Gea


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - SEOUL. LG Electronics (LG) mengumumkan untuk menutup unit bisnis selulernya, keputusan itu juga telah disetujui oleh Dewan Direksi pada laman resmi perusahaan, Senin (5/4).

Keputusan perusahaan raksasa asal Korea Selatan (Korsel) untuk keluar dari sektor ponsel salah satunya disebabkan semakin kompetitifnya industri telepon pintar saat ini. LG memutuskan untuk lebih fokus pada area komponen kendaraan listrik, perangkat yang terkoneksi, smart home, robotika dan kecerdasan buatan serta platform jasa.

Melansir artikel yang dimuat Reuters, pihaknya menjelaskan ponsel LG atau produk yang telah diproduksi hingga saat ini akan tetap tersedia untuk dijual. LG pun tetap akan memberikan dukungan layanan dan pembaruan perangkat lunak bagi pelanggan yang telah menggunakan produknya.

Keputusan LG untuk menarik diri ini berdampak pada hilangnya 10% pangsa pasar di Amerika Utara, di kawasan tersebut LG merupakan merek terbesar nomor tiga di bawah Samsung Electronics dan Apple Inc yang menjadi saingan domestiknya.

"Di Amerika Serikat, LG telah menargetkan model harga menengah dan rendah, itu berarti Samsung yang memiliki lebih banyak lini produk harga menengah dibanding Apple akan lebih mampu menarik pengguna LG," kata Ko Eui-young, Analis di Investment & Securities.

Divisi smartphone LG memang telah mencatat kerugian dalam enam tahun terakhir dengan total sekitar US$ 4,5 miliar. Keluar dari sektor yang sangat kompetitif ini akan memungkinkan LG untuk fokus pada area pertumbuhan menurut berbagai analis.

Baca Juga: Bisnis ponsel tutup, LG masih akan melanjutkan layanan dan pembaruan perangkat lunak

Apalagi, dalam persaingan di global, LG hanya memiliki pangsa pasar sekitar 2% saja. Itu artinya, tahun lalu LG hanya mampu menjual sekitar 23 juta ponsel tahun lalu, jauh lebih rendah dibandingkan Samsung yang bisa menjual 256 juta produk dalam satu tahun menurut data Counterpoint.

Pasar LG di global sejatinya cukup menarik, perusahaan ini memiliki pelanggan cukup besar di Amerika Latin dan mampu menduduki merek smartphone nomor 5 terbesar. Hal ini positif, mengingat pesaingnya asal China seperti Oppo, Vivo dan Xiaomi tidak memiliki banyak pelanggan di Amerika Serikat, yang utamanya disebabkan hubungan bilateral yang masih dingin.

Akan tetapi, keputusan LG untuk angkat kaki dari industri ponsel bukan hal baru. Beberapa merek besar pun sudah melakukan hal serupa, sebut saja Nokia, HTC dan Blackberry yang telah jatuh dari masa kejayaan.

Nokia bisa menjadi contoh perusahaan raksasa yang tumbang. Pasalnya, sebelum hadirnya teknologi ponsel pintar, Nokia pernah menjadi penguasa pasar yang tak terkalahkan. Sayangnya, seluruh pencapaiannya kandas setelah Google merilis sistem operasi Android.

Pada masa itu, Nokia berupaya untuk mencicipi kembali masa kejayaan dengan berusaha memperkuat sistem operasi Symbian miliknya serta Windows Phone sambil menolak memakai Android. Kesalahan itu lah yang membuat bisnis ponsel Nokia terpaksa diobral ke Microsoft, dan kemudian berada di tangan HMD Global.

Serupa, Blackberry yang sempat berjaya sampai tahun 2008. Blackberry bahkan sempat meremehkan kehadiran iPhone keluaran Apple yang dirilis tahun 2007. Namun, kini bisnis ponsel Blackberry pun kandas secara perlahan sementara pasarnya dibabat oleh perangkat iOS Apple dan Android.

Selanjutnya: LG resmi angkat kaki dari bisnis smartphone global




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×