Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
Muis bilang, sumber daya pelayanan kesehatan Singapura saat ini dialokasikan penuh untuk mengendalikan Covid-19 dan persyaratan rumah sakit lainnya. Kondisi ini tidak memungkinkan adanya tim dokter dan perawat yang menyertai delegasi haji tahun ini.
"Tidak adanya tim medis seperti itu akan membahayakan peziarah. Kami juga memiliki tanggung jawab untuk melindungi mereka dan keluarganya, serta komunitas yang lebih luas di Singapura, dari risiko infeksi," kata Muis.
Selain itu, Direktur Pelayanan Medis Kementerian Kesehatan Kenneth Mak menyebut bahwa ada faktor risiko di Arab Saudi, melalui orang-orang dari berbagai negara yang melakukan ibadah haji, termasuk negara berisiko tinggi Covid-19.
"Kabar baiknya adalah kesabaran itu sendiri, menunggu waktu yang lebih aman untuk pergi haji adalah sebuah bentuk ibadah yang sangat penting dalam Islam," kata otoritas Islam tertinggi di Singapura Mufri Nazirudin Mohd Nasir.
Baca Juga: Mulai hari ini, Malaysia izinkan lagi salat berjemaah di masjid tapi...
"Jadi, ketika calon jamaah kami telah berniat melakukan haji, tetapi tidak bisa menjalankannya karena keadaan yang di luar kendali seperti penyebaran virus, niat mulia mereka dicatat sebagai sebuah tindakan," kata dia.
Para jemaah yang terdampak akan menerima surat dari Muis dengan perincian penangguhan haji serta langkah selanjutnya yang harus mereka lakukan. (Vina Fadhrotul Mukaromah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebijakan Singapura: Tiadakan Kunjungan Idul Fitri dan Tunda Pemberangkatan Haji 2020".