Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Kepala WFP David Beasley mengatakan 41 juta orang saat ini berisiko mati kelaparan. Di sisi lain, kekayaan bersih gabungan miliarder dunia meningkat sekitar US$ 5,3 miliar per hari, jumlahnya diperkirakan cukup untuk menyelamatkan nyawa mereka yang kelaparan di seluruh dunia.
"Sayangnya, pandemi terus mengekspos kelemahan dalam sistem pangan kita, yang mengancam kehidupan dan mata pencaharian. Tidak ada wilayah di dunia yang selamat," tulis laporan bersama tiga badan tersebut.
PBB secara umum jelas menyadari ancaman kelaparan dan kekurangan gizi dengan skala global ini. KTT Sistem Pangan PBB dan KTT Nutrisi untuk Pertumbuhan akan segera diadakan untuk mencari solusi.
"Di dunia yang berkelimpahan, kita tidak punya alasan bagi miliaran orang untuk tidak memiliki akses ke makanan yang sehat. Inilah mengapa saya mengadakan KTT Sistem Pangan global September ini," kata Sekjen PBB Antonio Guterres.
Kerawanan pangan telah meningkat sejak pertengahan tahun 2010-an setelah mengalami penurunan yang positif selama beberapa dekade.
Dampak terburuk umumnya dirasakan oleh negara-negara yang mengalami konflik, kemerosotan ekonomi, merasakan ketimpangan pendapatan yang tinggi, hingga adanya masalah iklim yang ekstrem.