Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Cathay Pacific secara mendadak hari ini (16/8) mengumumkan pengunduran diri Chief Executive Officer (CEO) Rupert Hogg. Pengunduran diri ini hanya selang beberapa hari setelah maskapai Hong Kong yang Hogg piloti itu mendapat kecaman dari China lantaran beberapa stafnya mendukung aksi unjuk rasa pro-demokrasi.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Saham Hong Kong, Cathay Pacific menyatakan, Hogg mengundurkan diri untuk bertanggungjawab sebagai pemimpin perusahaan terkait peristiwa yang terjadi baru-baru ini. Penggantinya adalah Augustus Tang, seorang veteran konglomerat Swire Group, pemegang saham utama Cathay Pacific.
Bukan cuma Hogg, Chief Customer and Commercial Officer (CCCO) Cathay Pacific Paul Loo juga mengundurkan diri dengan alasan yang sama.
Selama dua pekan terakhir, Cathay Pacific menjadi target kemarahan China pasca beberapa pekerjanya dari total 27.000 karyawan mengambil bagian dalam atau menyuarakan dukungan atas aksi demo menentang Undang-Undang Ekstradisi.
Media-media milik Pemerintah China menulis serangkaian artikel yang mengutuk Cathay Pacific, dan menuduh maskapai itu tidak cukup melakukan sesuatu untuk mengekang para pekerjanya terlibat dalam demonstrasi.
Regulator penerbangan China bahkan memaksa Cathay Pacific untuk mencegah staf tersebut bekerja dalam penerbangan dengan rute ke China daratan atau melintasi wilayah udara negeri tembok raksasa.
Merespons tuntutan tersebut, Cathay Pacific telah memecat empat pekerjanya yang ikut dalam aksi protes termasuk dua pilot. Mereka juga setuju untuk mematuhi peraturan baru serta merilis serangkaian pernyataan yang mendukung Pemerintah Hong Kong.
Tapi tampaknya, semua langkah-langkah itu tidak cukup untuk menyelamatkan Hogg, yang telah membawa Cathay Pacific mendekap keuntungan setelah dua tahun selalu merugi. "Dewan Direksi meyakini, ini adalah waktu yang tepat bagi kepemimpinan baru untuk membawa Cathay Pacific ke depan," kata Cathay Pacific seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Dalam keterbukaan informasi yang sama, Hogg mengatakan, ini telah menjadi minggu paling menantang untuk Cathay Pacific. "Dan benar, Paulus dan saya bertanggung jawab sebagai pemimpin perusahaan," ujar Hogg.