Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Protokol kesehatan seperti menggunakan masker dalam persalinan dan pembatasan kunjungan oleh anggota keluarga juga dianggap jadi salah satu penyebab banyak orang menunda kehamilan tahun ini.
Melihat fakta ini, Kyodo melaporkan bahwa pemerintah melalui kementerian terkait berencana memperkuat langkah-langkah dukungan untuk mendorong angka kelahiran di Jepang.
Pemerintah sudah sejak lama khawatir akan rendahnya angka kelahiran di Jepang. Penurunan jumlah kelahiran berarti akan menurunkan jumlah tenaga kerja di masa depan.
Dampaknya adalah tenaga kerja di berbagai sektor akan didominasi oleh orang-orang dengan usia lanjut, sehingga pemerintah perlu mengeluarkan uang lebih banyak untuk jaminan hari tua.
Saat ini seluruh 47 prefektur mencatat penurunan angka kelahiran. Prefektur Yamaguchi mengalami penurunan terbesar pada 29,7%, diikuti oleh Prefektur Aomori pada 23,7% dan Prefektur Ishikawa pada 22,5%.