kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dampak Sanksi AS ke Rusia, Bahan baku Berlian Jadi Langka


Jumat, 13 Mei 2022 / 15:44 WIB
Dampak Sanksi AS ke Rusia, Bahan baku Berlian Jadi Langka
ILUSTRASI. Dampak Sanksi AS ke Rusia, Bahan baku Berlian Jadi Langka


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Industri berlian global tampaknya sedang menemui kekhawatiran karena adanya dampak dari sanksi AS untuk tidak mengambil sumber baru berlian dari Rusia, menyusul invasinya ke Ukraina.

Padahal, Rusia melalui raksasa pertambangan Alrosa PJSC merupakan pemasok sekitar sepertiga dari permata mentah dunia.

Perusahaan dari Tiffany & Co. hingga Signet Jewellers Ltd. telah mengumumkan rencana untuk menangguhkan penjualan berlian Rusia.

Beberapa produsen berlian di India yang menjadi eksportir terbesar di dunia pun mulai kelimpungan mencari bahan baku. Padahal, mereka mengharapkan pemasukan dari perkiraan 2,5 juta pernikahan di AS tahun ini yang memerlukan berlian, jumlah tertinggi dalam empat dekade.

Baca Juga: Tahun Depan Mahkota Group (MGRO) Memperkuat Bisnis Hilir Sawit

Oleh karenanya, gangguan pasokan ini dinilai dapat menghambat pasokan di seluruh Amerika Utara dan merugikan India sebesar US$ 2,5 miliar pada kuartal ini, atau hampir 10% dari penjualan tahunannya. 

Dalam beberapa pekan terakhir, salah satu kota di India, Surat, yang menjadi pusat pemolesan terbesar di dunia, dikabarkan sepi. Impor batu dari Rusia pun turun menyusul beberapa klien mulai menolak batu tambang Rusia, mencirikannya sebagai berlian konflik.

Vipul Shah, wakil ketua Dewan Promosi Ekspor Permata & Perhiasan India pun bilang saat ini India memang masih mengekspor berlian Rusia ke AS karena stok saat ini diperoleh sebelum sanksi. Tetapi, pasokan itu akan habis pada minggu pertama Juni.

“Kehilangan akses ke berlian Rusia dalam jangka panjang akan menghancurkan industri, kata Shah dikutip dari Bloomberg, Jumat (13/5).

Shah pun juga mengkhawatirkan banyak negara Eropa yang bakal membatasi impor barang mewah Rusia. Inggris mengumumkan bahwa barang-barang mewah dari berlian hingga kaviar akan dilarang atau dikenakan pajak yang berat.

Baca Juga: Ekspor perhiasan naik US$1,3 miliar, Kemenperin ajak UKM pameran

“Berlian tidak seperti minyak, di mana beberapa negara lain dapat melompat untuk menutupi kekurangannya. Tidak ada tambang baru yang muncul di tempat lain. Ketergantungan kami sangat besar.” kata Shah. 

Adapun, permata dan perhiasan adalah sumber pendapatan ekspor terbesar ketiga India. Sektor tersebut menarik sekitar US$ 39 miliar untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret.

Sementara, harga berlian kasar kecil, jenis yang akan berakhir mengelompok di sekitar batu solitaire di cincin kawin, telah melonjak sekitar 20% sejak awal Maret, berdasarkan sumber Bloomberg.

Baca Juga: Industri Siap Menyambut B30

Data terakhir harga berlian yang sudah dipoles berdasarkan PolishedPrices.com per 22 Februari 2022 mencapai US$ 140,16 per carat, naik 7,05% sejak awal tahun.

Dengan belum adanya solusi jangka panjang, para pedagang menjadi gelisah di Surat. Kota ini menampung sekitar 5.000 unit pemoles, mulai dari yang mempekerjakan ratusan pekerja hingga yang hanya memiliki segelintir orang.




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×