Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perundingan dagang Amerika Serikat (AS)-China yang terancam gagal mencapai kesepakatan membuat menggoyang pasar saham global. Indeks bursa saham global jeblok dan dana senilai US$ 2,1 triliun menguap dari pasar saham menjelang berlakunya kenaikan tarif impor barang dari China, mulai Jumat (10/5) waktu AS.
Bloomberg melaporkan, indeks MSCI AC World kehilangan nilai kapitalisasi pasar hingga US$ 2,1 triliun dalam pekan ini menyusul naiknya tensi konflik dagang AS dengan China.
Investor asing juga agresif menjual kepemilikan saham di emiten China sebelum tarif impor berlaku. Dalam sehari, rata-rata investor asing melego saham hingga senilai 4,4 miliar yuan atau setara US$ 640 juta di bursa saham China dalam pekan ini.
Kekhawatiran memang telah mencengkeram pasar dan tingkat sensitivitas investor terhadap setiap berita mengenai konflik perdagangan AS-China sangat tinggi.
Tadi malam dimulai pertemuan hari pertama juru runding perdagangan AS dan China. Wakil Perdana Menteri China Liu He yang memimpin delegasi perdagangan Tiongkok, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin bertemu di Metropolitan Club tempat mereka makan dan meninggalkan tempat itu sekitar jam 8,40 malam waktu setempat.
Liu berjalan keluar dari restoran sambil tersenyum, tetapi tidak menanggapi pertanyaan tentang bagaimana pembicaraan itu berlangsung. Sebelumnya dia berdiskusi di kantor USTR selama sekitar 90 menit. Pembicaraan dijadwalkan untuk dilanjutkan pada Jumat ini.
Liu mengatakan kepada media pemerintah China bahwa dia datang ke Washington "dengan tulus" dan memperingatkan bahwa langkah untuk menaikkan tarif oleh AS mulai Jumat ini bukan solusi dan akan menyakitkan bagi China dan AS.
Presiden AS Donald Trump sedniri menegaskan masih mungkin untuk mencapai kesepakatan pada minggu ini. Brbicara di sebuah acara di Washington, Trump mengatakan ia mungkin akan melakukan panggilan telepon dengan Presiden China Xi Jinping.