Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BAHAMA. FTX Trading Ltd. mengatakan pihaknya baru saja mengumpulkan US$ 400 juta sebagai bagian dari putaran pendanaan terbarunya. Adapun, pendanaan tersebut sekarang menilai perusahaan sebesar US$ 32 miliar.
Dalam putaran Seri-C tersebut, ada partisipasi dari Temasek, Paradigm, Lightspeed Venture Partners, serta SoftBank Vision Fund 2. Sekadar informasi, pada bulan Oktober, FTX baru bernilai US$ 25 miliar setelah putaran pembiayaan terpisah.
FTX pun berencana menggunakan dana segar tersebut untuk memperluas bisnis dan kemungkinan akan digunakan untuk merger dan akuisisi. Area yang ditargetkan adalah bisnis pembayaran, perusahaan NFT-sentris dan metaverse.
"Secara default, kami untung bersih dan jadi kami tidak perlu menaikkan karena alasan itu. Tetapi alasan yang membantu, bagaimanapun, adalah ketika Anda melihat potensi akuisisi dan investasi. Ada beberapa bisnis yang menurut kami bisa bersinergi dengan bisnis kami.” kata CEO FTX Sam Bankman-Fried dikutip dari Bloomberg, Selasa (1/2).
Baca Juga: Dua Vaksin Buatan China Ini Disebut Efektif Melawan Covid-19 Varian Delta
Baru-baru ini, FTX telah menghabiskan hampir US$ 1 miliar untuk akuisisi, termasuk Blockfolio untuk membantu memperluas basis pengguna ritel, serta LedgerX, platform derivatif crypto yang dibeli tahun lalu.
Sebagai informasi, FTX telah menjadi salah satu bursa kripto terbesar di dunia sejak diluncurkan sekitar tiga tahun lalu, sebagian melalui pemasaran. Perusahaan telah menempatkan namanya di arena bola basket Miami dan memiliki kemitraan dengan tokoh masyarakat populer, termasuk hubungan jangka panjang dengan pasangan selebriti Tom Brady dan Gisele Bündchen.
Berbicara tentang penawaran umum perdana, Bankman-Fried pun tak memungkiri bahwa hal tersebut sudah menjadi pembicaraan. Namun, tampaknya hal tersebut belum menjadi fokus dari perusahaan. “Saya tidak yakin apakah kami akan melakukannya. Saya bisa melihat itu terjadi, saya bisa melihat itu tidak terjadi. Kami tidak merasa memiliki kebutuhan khusus untuk melakukannya,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengatakan perusahaan akan mencoba dan bersiap, jika itu adalah sesuatu yang akhirnya ingin dilakukan. Persiapan tersebut akan mencakup akun yang diaudit dan tinjauan kemungkinan opsi daftar.
