Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
KONTAN.CO.ID - Mengidap penyakit panik atau panic attack, sempat menjadi alasan Chen Tianqiao beristirahat dari kesibukan mengelola usaha. Kepindahan Chen ke Singapura juga merupakan upaya miliarder pemilik kekayaan senilai US$ 1,41 miliar itu untuk fokus pada pengobatan. Namun naluri bisnis Chen tidak pernah padam. Dia pun mendanai bebagai penelitian di bidang kesehatan. Chen berharap, dari apa yang dilakukannya, dapat berguna bagi masyarakat.
Chen Tianqiao sempat hilang dari dunia bisnis internet ketika penyakit panik menyerang dirinya pada tahun 2004. Saat itu, dirinya keluar dari aktivitas bisnis dan memilih pindah di Singapura untuk menjalani pengobatan.
Namun, lagi-lagiĀ jiwa bisnis Chen yang kemudian membawanya dirinya kembali muncul ke panggung bisnis. Dari kediamannya yang baru di Singapura, pria yang saat ini berumur 44 tahun tersebut lantas menekuni dunia bisnis kesehatan, setelah terlebih dulu mendanai penelitian di bidang ilmu syaraf dan otak manusia.
Untuk memulai bisnis ini, seperti diberitakan The Straits Times, Chen menyisihkan dana sekitar US$ 1 miliar. Dana tersebut diantaranya digunakan untuk mendanai riset yang dilakukan peneliti di Institut Teknologi California USA, dalam hal bidang riset ilmu syaraf.
Selain karena penyakit yang dideritanya, masuknya Chen di bisnis kesehatan ini juga karena dukungan sang istri Chrissy Luo. Chen berharap dengan dirinya memulai investasi di bidang ini bisa memberikan sumbangsih bagi dunia medis, terutama guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Chen memandang ke depan banyak potensi bisnis yang bisa digali dari ilmu syaraf manusia. Untuk merealisasikan bisnisnya tersebut, pria yang berdasarkan catatan Forbes kini memiliki kekayaan sebanyak US$ 1,41 miliar itu sudah melakukan investasi di beberapa usaha rintisan (stratup) terkait kesehatan otak.
Untuk menciptakan bisnis ilmu syaraf ini, Chen sudah menyiapkan bantalan pendanaan dari beberapa sumber. Salah satunya adalah dari perusahaan peer to peer lending LendingClub Corp. Pada perusahaan peer to peer ini, Chen tercatat mempunyai saham mayoritas.