Sumber: Arab News | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Ketika India mengalami lonjakan kasus virus korona (COVID-19) yang mengkhawatirkan minggu lalu, rumah sakit dan fasilitas medis yang kewalahan telah mendaatkan bantuan dari kelompok dan individu Muslim yang membantu pasien kritis dengan pasokan oksigen dan ruang tempat tidur yang penting.
Pada hari Selasa, India melaporkan 323.144 infeksi baru dengan total lebih dari 17,6 juta kasus, di bawah AS. Kementerian Kesehatan India juga melaporkan 2.771 kematian dalam 24 jam terakhir, dengan 115 orang India meninggal karena penyakit itu setiap jam. Para ahli mengatakan angka-angka itu kemungkinan besar di bawah perhitungan.
Jumlah infeksi meningkat dua kali lipat dalam 13 hari terakhir karena beberapa negara bagian terus menderita kekurangan tempat tidur dan suplai oksigen medis di rumah sakit.
Untuk mengatasi peningkatan jumlah, kelompok Muslim telah mengubah masjid menjadi fasilitas perawatan COVID-19, seperti masjid Jahangirpura di negara bagian barat kota Vadodara Gujarat. Itu diubah menjadi fasilitas 50 tempat tidur untuk merawat pasien yang menderita virus.
“Situasi COVID-19 di kota tidak baik dan orang-orang tidak mendapatkan tempat tidur di rumah sakit, jadi kami memutuskan untuk membuka fasilitas untuk memberikan bantuan kepada orang-orang,” kata Irfan Sheikh, pengawas masjid, kepada Arab News.
Baca Juga: Dua staf diplomatik AS di India meninggal akibat Covid-19, 100 orang lebih positif
"Dalam beberapa hari setelah pembukaan fasilitas, semua 50 tempat tidur terisi sehingga Anda bisa membayangkan tekanan seperti apa yang dialami rumah sakit," tambahnya.
Sheikh mengatakan fasilitas itu dapat menambah 50 tempat tidur lagi jika pasokan oksigen dapat diandalkan.
Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi, adalah salah satu negara bagian yang paling parah terkena dampak di India. Ini melaporkan hampir 1.500 kasus dan lebih dari 150 kematian pada hari Selasa.
Kota-kota besar lainnya juga menyaksikan pemandangan kacau di rumah sakit sementara puluhan ambulans menunggu dalam antrian berjam-jam di luar fasilitas. "Kami menghadapi kesulitan dalam pasokan oksigen dan masjid telah membuka ruangnya untuk melayani umat manusia yang menderita," kata Sheikh.
Masjid Darool Uloom di kota yang sama juga membuka pintunya untuk 142 tempat tidur yang dilengkapi dengan oksigen karena 20 perawat dan tiga dokter berada di lokasi. "Kami dapat membuat fasilitas COVID-19 1.000 tempat tidur, tetapi pasokan oksigen menjadi kendala," kata Ashfaq Malek Tandalja, anggota komite pengelola masjid, kepada Arab News.