kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Debat anggaran belanja AS memanas


Rabu, 25 September 2013 / 07:06 WIB
Debat anggaran belanja AS memanas
ILUSTRASI. Promo Buy 1 Get 1 Free The Premiere dari Cinema XXI berlaku setiap Jumat & Sabtu selama bulan Mei 2022 (dok/Times of India)


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Dessy Rosalina

WASHINGTON. Drama perdebatan dua kubu Kongres Amerika Serikat (AS) bakal membumbui perjalanan ekonomi AS. Maklum, kubu Demokrat dan Republik masih bersikukuh agar kepentingan masing-masing bisa terlaksana. Menjelang masa pergantian tahun fiskal AS pada 1 Oktober nanti, pemerintahan Barack Obama mendapat perlawanan dari Republik.

Partai oposisi ini bersikeras agar Obama menurunkan bujet anggaran kesehatan atau populer disebut ObamaCare. Meski awalnya menolak, Obama mengatakan, bersedia mengurangi pos anggaran. Dalam proposal anggaran terbaru, Obama bersedia mengurangi bujet jaminan keamanan sosial hingga sebesar US$130 miliar dalam tempo 10 tahun.

Obama juga bersedia mengurangi bujet kesehatan. Saat ini, Obama mengalokasikan bujet kesehatan sebesar US$ 371 miliar. Bujet kesehatan ini mencapai 43% dari total anggaran AS. Obama bersedia menurunkan dengan cara mengutip pajak kesehatan lebih tinggi. Rencananya, pajak kesehatan terhadap rumah sakit, panti jompo dan lembaga kesehatan lain menjadi objek kenaikan pajak.

Obama juga berniat mengutip pajak kesehatan lebih tinggi dari kaum kaya di AS. Hitungan pemerintahan Obama, pajak dari kaum tajir bakal menghemat bujet kesehatan sebesar US$ 50 miliar dalam tempo 10 tahun. Hingga kini, tawaran Obama dan Demokrat untuk menaikkan pendapatan masih mendapat penolakan. Pasalnya, Republik menginginkan penurunan bujet anggaran kesehatan dan sejumlah pos negara bagian.

Potensi default

Patty Murray, Anggota Demokrat, sekaligus Ketua Komite Anggaran Senat memprediksi, partai Republik akan menyerah daripada membiarkan ekonomi AS gagal bayar alias default. "Objek negoisasi yang memungkinkan adalah reformasi hak. Saat ini sulit untuk mereformasi pajak," ujar Senator Mike Crapo dari partai Republik, mengutip Bloomberg, kemarin.

Senator John Cornyn dari Partai Republik, mengatakan pihaknya bersedia meloloskan anggaran kesehatan. Asalkan, Obama memangkas bujet belanja kementerian dan militer. Hitungan Cornyn, anggaran belanja kementerian dan militer dapat dipotong hingga sebesar US$ 1,2 triliun.

Penghematan anggaran ini berlangsung selama periode sembilan tahun mendatang. Polemik anggaran belanja negara menjadi awal perdebatan batas utang AS atau debt ceiling. Awal September kemarin, Menteri Keuangan AS, Jack Lew, mengatakan bahwa utang AS bakal menyentuh plafon atas pada pertengahan Oktober 2013.

Nah, jika Kongres belum menyepakati bujet anggaran, kenaikan plafon utang pun tidak dapat ditentukan. Itu artinya, AS terancam default. Masalah lain adalah pemerintahan Obama hanya memiliki kas sekitar US$ 50 miliar. Jumlah kas ini bisa habis dalam tempo satu hari. Andai terjadi, AS default dan bisa mengguncang kepercayaan investor terhadap surat utang AS. Catatan saja, utang AS saat ini telah mencapai US$ 16,7 triliun.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×