kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Defisit melebar, IMF sarankan Arab Saudi menaikkan tarif PPN dari 5% menjadi 10%


Senin, 09 September 2019 / 20:44 WIB
Defisit melebar, IMF sarankan Arab Saudi menaikkan tarif PPN dari 5% menjadi 10%
ILUSTRASI. IMF menyarankan Arab Saudi menaikkan tarif PPN dari 5% menjadi 10% untuk menekan defisit anggaran.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Arab Saudi harus mempertimbangkan untuk menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 10% dari 5% saat ini. Dana Moneter Internasional (IMF) menekankan pentingnya bagi negara eksportir minyak utama dunia tersebut untuk meningkatkan posisi fiskal di tengah harga minyak mentah lebih rendah.

Mengutip Reuters, dalam laporan yang diterbitkan Senin (9/9), IMF menyebutkan bahwa kebijakan fiskal yang lebih ketat diperlukan, karena defisit anggaran Saudi diproyeksikan akan melebar.

Pendapatan Arab Saudi, negara dengan ekonomi terbesar di Timur Tengah, tetap didominasi dari hidrokarbon meskipun Putra Mahkota Mohammed bin Salman bermaksud melakukan diversifikasi.

Baca Juga: Menteri Energi Arab Saudi baru: Tidak ada perubahan radikal dalam kebijakan minyak

Negara Teluk tersebut baru-baru ini menahan produksi minyak mentah dengan lebih dari yang diminta oleh kesepakatan pasokan yang dipimpin OPEC untuk mendukung pasar minyak. Tetapi melambatnya permintaan minyak dan melemahnya ekonomi global membuat harga minyak tetap di bawah tekanan.

Ini membebani pertumbuhan ekonomi Saudi, dan beberapa ekonom memperkirakan akan terkontraksi tahun ini.

IMF memperkirakan defisit anggaran Saudi akan meningkat tahun ini menjadi 6,5% dari produk domestik bruto (PDB) dari 5,9% dari PDB pada 2018 karena pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi kemungkinan akan membatasi kenaikan pertumbuhan ekonomi non-minyak yang lebih kuat.

Arab Saudi memperkenalkan PPN sebesar 5% pada Januari 2018 untuk meningkatkan pendapatan non-minyak setelah anjloknya harga minyak dari pertengahan 2014.

Baca Juga: Harga minyak terus naik, Arab Saudi beri sinyal pemotongan pasokan OPEC berlanjut

Sebagai bagian dari serangkaian langkah konsolidasi fiskal, IMF menyarankan agar Saudi mempertimbangkan menaikkan PPN dari 5% menjadi 10%.

Pengeluaran pemerintah Saudi naik 6% pada paruh pertama tahun ini dari periode sama pada tahun 2018. Ini sejalan dengan target anggaran untuk meningkatkan pengeluaran sebesar 7% pada tahun 2019 demi memacu pertumbuhan ekonomi.

"Jika harga minyak turun tajam, negara itu akan menghadapi defisit fiskal yang besar, tetapi dengan buffer fiskal yang lebih lemah daripada tahun 2014," tulis IMF.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×