kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Demi cegah perang dingin, Korea Selatan dan Jepang disarankan perkuat kerja sama


Jumat, 27 November 2020 / 08:16 WIB
Demi cegah perang dingin, Korea Selatan dan Jepang disarankan perkuat kerja sama
ILUSTRASI. Kerja sama yang lebih dalam antara Korea Selatan dan Jepang dinilai mampu meredam potensi timbulnya Perang Dingin baru.


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Penasihat keamanan khusus untuk Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, pada hari Kamis (26/11) mengharapkan adanya kerja sama yang lebih dalam antara Korea Selatan dan Jepang demi mencegah timbulnya Perang Dingin baru.

Moon Chung-in, penasihat khusus untuk urusan diplomatik, khawatir Perang Dingin baru akan muncul di era modern ini. terlebih di tengah meningkatnya persaingan China dan AS.

Dilansir dari Yonhap, Moon mendesak Korea Selatan dan Jepang untuk membujuk AS-China agar menahan diri dari segala kemungkinan konflik.

"Jika Korea Selatan dan Jepang bekerja sama, akan ada ruang untuk mediasi antara AS dan China," ungkap Moon dalam sebuah seminar virtual dengan pakar Jepang dan Korea Selatan.

Penasihat keamanan tersebut juga mengharapkan ketiga pemimpin negara dari Korea Selatan, Jepang, dan China mengadakan KTT trilateral pada bulan Desember mendatang.

Baca Juga: Kasus corona terus bertambah, Gubernur Tokyo optimis bisa lanjutkan Olimpiade

Pada KTT tersebut, pihak Korea Selatan dan Jepang diharapkan bisa meyakinkan bahwa AS dan China tidak akan dapat saling berhadapan jika kerja sama ketiga negara diperkuat.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pemerintahan Joe Biden nantinya akan membawa perubahan, karena kemungkinan akan terlibat dalam pembicaraan dengan China.

Ia menyoroti adanya perbedaan visi antara Biden dan Trump, melihat Biden akan lebih terbuka dengan China.

"Tidak seperti pemerintahan Presiden Donald Trump, pemerintahan Biden tidak akan menolak China di semua aspek, tapi akan menerima dan menolaknya dengan selektif, jadi pintu dialog terbuka," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, mantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama juga menyebut Tokyo dan Seoul harus berusaha mendekati Washington dan Beijing. 

"Perdamaian dan kesejahteraan Asia Timur tidak boleh dibiarkan ada di tangan AS dan China," kata Hatoyama.

Selanjutnya: Kapal amfibi & kapal rudal siluman China gelar latihan perang di Laut China Selatan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×