kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Demi dongkrak produksi masker corona, AS gunakan Undang-Undang Pertahanan


Sabtu, 29 Februari 2020 / 07:29 WIB
Demi dongkrak produksi masker corona, AS gunakan Undang-Undang Pertahanan
ILUSTRASI. Orang-orang memakai masker berjalan di Chinatown, San Francisco, California, AS, 25 Februari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) akan menggunakan aturan pertahanan federal untuk meningkatkan produksi masker, sarung tangan, pakaian, dan barang-barang peindung lainnya terhadap virus corona baru.

Negeri uak Sam, Jumat (27/2), melaporkan kasus baru Covid-19 di Santa Clara, California, rumah dari pusat teknologi Silicon Valley. Pada saat yang sama, lebih banyak negara melaporkan infeksi baru dan membatasi perjalanan.

"Kami akan menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan seperlunya untuk memungkinkan kontrak kami menuju garis depan," kata Menteri Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan AS Alex Azar dalam briefing di Gedung Putih, Jumat. 

Baca Juga: WHO naikkan status wabah virus corona ke level siaga tertinggi, apa artinya?

"Itu adalah otoritas yang kami miliki, dan kami akan menggunakannya untuk memperoleh apa pun yang kami butuhkan untuk memperoleh (barang-barang pelindung diri dari virus corona baru)," ujar Azar seperti dikutip Reuters.

Dua pejabat AS mengatakan kepada Reuters pada Kamis (27/2), Pemerintahan Donald Trump sedang mempertimbangkan menggunakan kekuatan khusus melalui undang-undang untuk secara cepat meningkatkan produksi bahan-bahan utama untuk keamanan nasional atau alasan lain.

Jumlah kasus virus corona baru yang terkonfirmasi di AS memang masih relatif kecil, sekitar 60 orang. Sebagian besar dari mereka adalah penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Jepang dan sudah kembali ke AS. 

Baca Juga: Wabah virus corona parah, rumahsakit di Italia hadapi krisis serius

Tetapi, ada kekhawatiran yang berkembang bahwa AS berada di puncak wabah yang lebih luas.

"Dalam setiap kasus, orang-orang mendapat penanganan dengan baik dan semua dalam keadaan yang baik," kata Wakil Presiden AS Mike Pence, Jumat, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung seperti dilansir Reuters.

Anthony Fauci, dokter yang mengepalai Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, menyebutkan dalam rapat tertutup di DPR AS,  penyebaran berkelanjutan dari virus corona berarti akan ada lebih banyak infeksi di AS.

Baca Juga: Update Virus Corona: Terjangkit 84.124,meninggal 2.867,sembuh 36.688 (29/2-05.30WIB)

Fauci memperingatkan, mengutip sumber yang ia menolak untuk mengungkapkannya, AS tidak memiliki sumber daya pengujian yang cukup untuk melakukan tes virus corona baru. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan, mereka telah merevisi kriteria untuk siapa yang harus menjalani tes dan meningkatkan kemampuan pengujian atas virus corona baru.

"Tujuan kami adalah membuat setiap departemen kesehatan negara bagian dan lokal online, dan melakukan pengujian sendiri pada akhir minggu depan," kata Kepala CDC Nancy Messonier kepada wartawan seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Gara-gara virus corona, pertemuan Trump dan para pemimpin negara ASEAN ditunda




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×