Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) baru-baru ini mengadakan latihan dukungan di Laut China Selatan, termasuk pasokan ulang maritim, penyapuan ranjau, serta pencarian dan penyelamatan.
Para analis militer mengatakan pada Selasa (23/3), kemampuan Angkatan Laut PLA seperti itu sangat penting untuk memerangi musuh dan bisa menentukan hasil pertempuran dari sebuah perang.
Kapal pengisian ulang Type 908 Qinghaihu baru-baru ini melakukan latihan dukungan selama beberapa hari berturut-turut di Laut China Selatan, China Central Television (CCTV) melaporkan pada Senin (22/3).
Latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Kapal pengisian ulang Type 908 Qinghaihu mendukung pertempuran maritim secara komprehensif dan akurat dalam semua keadaan.
Baca Juga: Militer AS: Agresi militer China ke Taiwan bisa terjadi lebih cepat dari perkiraan
Selama latihan, Qinghaihu menghancurkan ranjau laut, melakukan pengisian air dan bahan bakar untuk fregat berpeluru kendali Type 054A Hengshui, dan pelatihan yang melibatkan helikopter berbasis kapal.
Latihan tersebut termasuk pasokan ulang vertikal, evakuasi korban luka, serta pendaratan dan lepas landas, CCTV menyebutkan, seperti dilansir Global Times.
Sangat penting
Dalam latihan terpisah, kapal pendarat amfibi Type 071 Wuzhishan melakukan latihan pencarian dan penyelamatan untuk pelaut yang hilang bersama helikopter dan perahu, menurut CCTV.
Kapal pendarat amfibi Type 071 Wuzhishan dari Komando Teater Selatan PLA melakukan latihan di perairan Provinsi Guangdong, China Selatan.
Baca Juga: Libatkan 2 kapal perusak buatan Rusia, China gelar patroli dan latihan militer
Meskipun tidak secara langsung terlibat dalam memerangi musuh, Wei Dongxu, ahli militer berbasis di Beijing, mengatakan, operasi dukungan logistik sangat penting selama pertempuran berlangsung.
Sebab, dia bilang, mereka bisa menjaga kombatan di garis depan dan menekan musuh dengan menyediakan pasokan juga dukungan yang konstan.
"Karena amunisi dan bahan bakar dikonsumsi dalam jumlah besar serta peralatan berpotensi membutuhkan perawatan dan perbaikan," katanya kepada Global Times.
Konflik militer di Laut China Selatan atau Selat Taiwan juga akan membutuhkan dukungan logistik yang intensif. Dan dalam aspek ini, PLA akan memiliki keunggulan atas negara-negara dari luar kawasan, pengamat militer China menyebutkan.