kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Dewan Keamanan PBB Dukung Proposal Gencatan Senjata Israel-Hamas


Selasa, 11 Juni 2024 / 07:39 WIB
Dewan Keamanan PBB Dukung Proposal Gencatan Senjata Israel-Hamas
ILUSTRASI. PBB mendukung proposal yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden untuk gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. REUTERS/Mike Segar


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PBB. Pada Senin (10/6/2024), Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendukung proposal yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden untuk gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

DK PBB juga mendesak militan Palestina untuk menerima kesepakatan yang bertujuan mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama delapan bulan. 

Mengutip Reuters, Hamas menyambut baik penerapan resolusi yang dirancang AS dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka siap bekerja sama dengan para mediator dalam menerapkan prinsip-prinsip rencana tersebut yang konsisten dengan tuntutan rakyat dan perlawanan mereka.

Rusia abstain dalam pemungutan suara di PBB, sementara 14 anggota Dewan Keamanan lainnya mendukung resolusi yang mendukung rencana gencatan senjata tiga fase yang ditetapkan oleh Biden pada 31 Mei 2024 yang ia gambarkan sebagai inisiatif Israel.

“Hari ini kami memilih perdamaian,” kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield kepada dewan setelah pemungutan suara.

Aljazair, satu-satunya anggota DK yang berasal dari Arab, mendukung resolusi tersebut.

Baca Juga: Serangan Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat Gaza Menewaskan 274 Orang

"Karena kami yakin resolusi tersebut dapat mewakili langkah maju menuju gencatan senjata yang segera dan langgeng,” kata Duta Besar Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, kepada dewan.

Dia menambahkan, “Ini menawarkan secercah harapan bagi Palestina. Sudah waktunya menghentikan pembunuhan.”

Resolusi tersebut juga merinci usulan tersebut, dan menyatakan bahwa jika perundingan memakan waktu lebih dari enam minggu untuk tahap pertama, gencatan senjata akan tetap berlanjut selama perundingan berlanjut."

Tujuan Israel

Namun, laporan tersebut tidak memuat cukup detail mengenai Moskow. Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menanyakan apa yang secara khusus disetujui Israel dan mengatakan Dewan Keamanan tidak boleh menandatangani perjanjian dengan parameter yang tidak jelas.

“Kami tidak ingin menghalangi resolusi tersebut hanya karena, sejauh yang kami pahami, resolusi tersebut didukung oleh dunia Arab,” kata Nebenzia kepada dewan.

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan hadir pada pemungutan suara tersebut, namun tidak memberikan pidato di dewan tersebut. 

Sebaliknya, diplomat senior Israel di PBB Reut Shapir Ben Naftaly mengatakan kepada badan tersebut bahwa tujuan Israel di Gaza selalu jelas.

Baca Juga: Aksi Penyelamatan Sandera Israel, Tewaskan 210 Warga Palestina

“Israel berkomitmen terhadap tujuan-tujuan ini – untuk membebaskan semua sandera, untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas dan untuk memastikan bahwa Gaza tidak menimbulkan ancaman bagi Israel di masa depan. Hamas-lah yang mencegah perang ini berakhir,” jelasnya. 

DK PBB pada bulan Maret menuntut gencatan senjata segera dan pembebasan tanpa syarat semua sandera yang ditahan oleh Hamas.

Selama berbulan-bulan, perunding dari AS, Mesir dan Qatar telah berusaha menengahi gencatan senjata. 

Hamas mengatakan mereka menginginkan diakhirinya perang di Jalur Gaza secara permanen dan penarikan Israel dari wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu.

Israel melakukan pembalasan terhadap Hamas, yang menguasai Gaza, atas serangan yang dilakukan militannya pada 7 Oktober.

Lebih dari 1.200 orang terbunuh dan lebih dari 250 orang disandera oleh Hamas pada 7 Oktober, menurut penghitungan Israel. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditawan di Gaza.

Berdasarkan otoritas kesehatan Gaza, Israel melancarkan serangan udara, darat dan laut di wilayah Palestina, menewaskan lebih dari 37.000 warga Palestina.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×