CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.891   -76,00   -0,48%
  • IDX 7.245   -63,56   -0,87%
  • KOMPAS100 1.108   -9,65   -0,86%
  • LQ45 880   -6,33   -0,71%
  • ISSI 220   -1,67   -0,76%
  • IDX30 451   -3,42   -0,75%
  • IDXHIDIV20 542   -4,51   -0,82%
  • IDX80 127   -1,12   -0,87%
  • IDXV30 136   -1,39   -1,01%
  • IDXQ30 150   -1,34   -0,88%

Dexia resmi diselamatkan dan mendapat jaminan dari negara


Senin, 10 Oktober 2011 / 13:24 WIB
Dexia resmi diselamatkan dan mendapat jaminan dari negara
ILUSTRASI. Inggris memulai lockdown nasional keduanya pada 5 November demi menahan laju infeksi yang mulai meningkat kembali.


Reporter: Dyah Megasari, Reuters |

BRUSSELS. Pemerintah Belgia tak mau lama-lama membiarkan bank yang terjangkit penyakit semakin parah kondisinya. Paket penyelamatan pemerintah muncul setelah Prancis dan Jerman sepakat bahwa bank-bank Eropa harus direkapitalisasi.

Pagi ini, Belgia setuju membayar € 4 miliar atau setara dengan US$ 5,4 miliar untuk membeli aset Dexia Bank. Dexia merupakan bank yang memiliki divisi ritel terbesar di Belgia, mempekerjakan 6.000 karyawan dengan jumlah simpanan sebanyak € 80 miliar dan empat juta nasabah.

Pengumuman ini datang setelah dewan melakukan pertemuan secara marathon selama 14 jam. Sebelumnya tiga negara yaitu Perancis, Belgia dan Luksemburg menyetujui rencana penyelamatan bank.

"Kami telah mencapai kata mufakat mengenai biaya restrukturisasi bank yang cukup adil," tutur Perdana Menteri Belgia, Yves Leterme, Senin pagi (10/10). Dexia juga dijamin oleh negara hingga € 90 miliar demi mengamankan pinjaman selama 10 tahun ke depan. Rinciannya, Belgia memberikan porsi jaminan hingga 60,5% , Prancis 36,5% dan Luksemburg 3%.

Menteri Keuangan Belgia, Didier Reynders menambahkan, kesepakatan ini tak akan mendorong rasio utang negara terhadap product domestic bruto (PDB) di atas 100%. Negara ini memiliki rasio utang terhadap PDB 96,2% pada tahun lalu, lebih rendah dari rasio Yunani dan Italia.

Dexia adalah korban pertama krisis utang Eropa. Bank yang mayoritas sahamnya dimiliki Prancis dan Belgia ini, sampai akhir Juni 2011 memiliki aset sebesar € 518 miliar. Jumlah itu setara dengan seluruh uang yang ada di sistem keuangan Yunani atau lebih besar dibanding aset gabungan lembaga finansial yang mendapat bailout Pemerintah Irlandia dalam 2,5 tahun terakhir.

Namun nilai aset yang besar itu sebanding dengan jumlah aset bermasalah yang dimiliki Dexia. Alhasil, bank ini bisa disebut berkinerja buruk. Apalagi nilai aset bermasalah bank tersebut diperkirakan mencapai € 190 miliar atau US$ 256 miliar.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×