kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Di Iran virus corona (Covid-19) telah renggut nyawa 145 orang, dari 5.823 kasus


Minggu, 08 Maret 2020 / 04:54 WIB
Di Iran virus corona (Covid-19) telah renggut nyawa 145 orang, dari 5.823 kasus
ILUSTRASI. Seorang perempuan Iran mengenakan masker di Teheran, ibukota Iran. 5 Maret 2020. WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee via REUTERS.


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Jumlah korban jiwa virus corona mencapai 145 orang pada Sabtu. Jumlah itu terakumulasi setelah 21 orang dipastikan meninggal pada hari terakhir.

Anggota parlemen Iran Fatehmeh Rahbar adalah di antara mereka yang meninggal pada hari Jumat, kantor berita semi-resmi Tasnim melaporkan.

Pada 2 Maret, Tasnim juga melaporkan kematian Mohammad Mirmohammadi, seorang pejabat tinggi Iran yang lain.

Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi dan anggota parlemen lain, Mahmoud Sadeghi, juga mengaku telah tertular virus itu.

Baca Juga: Arab Saudi meminta pendatang dari 4 negara ini mengarantina diri sendiri

Ketika pihak berwenang berupaya mengatasi wabah itu, Otoritas Masjid Iran menunda semua pertemuan dan perayaan sampai pemberitahuan lebih lanjut, kata kantor berita Mehr, seperti dikutip Reuters.

Iran adalah pusat penyebaran di Timur Tengah. Sebagian besar kasus yang dilaporkan di kawasan tersebut menimpa orang-orang yang berada di Iran atau yang terserang virus dari orang-orang yang pernah mengunjungi negara tersebut.

Sembari mengumumkan angka kematian terbaru, seorang pejabat Kementerian Kesehatan Iran mengatakan dalam sebuah briefing di televisi bahwa kasus virus korona yang terinfeksi telah meningkat lebih dari 1.000 kasus selama 24 jam terakhir. 

Per Sabtu (7/3), total kasus corona di Negeri Teluk Persia itu telah mencapai 5.823.

Baca Juga: Korsel konfirmasi 174 kasus virus corona baru, hubungan Seoul-Tokyo sempat memanas

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif menyerukan oposisi dunia terhadap sanksi AS. Dia menuding sanksi AS bertujuan menguras sumber daya Iran yang diperlukan dalam perang melawan COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru.

"@realDonaldTrump jahat memperketat sanksi ilegal AS dengan tujuan menguras sumber daya Iran yang diperlukan dalam memerangi # COVID19 - sementara warga negara kita sekarat karenanya," kata Zarif dalam tweet.

"Dunia tidak bisa lagi diam ketika #EconomicTerrorism AS digantikan oleh #MedicalTerrorism," kata Zarif, tanpa merujuk pada sanksi baru.

Trump pernah mengatakan bahwa dia berharap sanksi itu akan membatasi program rudal balistik dan pengaruh Teheran di seluruh Timur Tengah. 

Teheran sendiri berkilah bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai sedangkan misil untuk tujuan pencegahan dan pertahanan.

Baca Juga: Total kasus infeksi virus corona global tembus 100.000, negara dunia siaga penuh

Di Zurich, seorang pejabat senior pemerintah Swiss mengatakan pada hari Sabtu bahwa jaringan Swiss untuk mengekspor makanan dan obat-obatan ke rakyat Iran tanpa menaati sanksi AS adalah awal yang baik. Lusinan perusahaan ingin mengambil bagian.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×