Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - KRAMATORSK. Di tengah kemunduran tentara Rusia dalam perang melawan Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin terus melanjutkan pencaplokan empat wilayah Ukraina pada Selasa (4/10).
Rusia tampak sedang terburu-buru menyelesaikan proses pencaplokan wilayah Ukraina kendati Ukraina dan Barat menyebut upaya itu ilegal.
Majelis tinggi parlemen Rusia sebelumnya pada hari Selasa memilih untuk menyetujui penggabungan empat wilayah, yang secara bersama-sama mewakili sekitar 18% dari Ukraina. Kremlin mengatakan bahwa tanda tangan Putin, tahap akhir dalam prosesnya, kemungkinan akan dilakukan di kemudian hari.
Di Brussel, Uni Eropa memanggil utusan Rusia untuk blok tersebut untuk menolak "aneksasi ilegal" Moskow dan mendesaknya untuk menarik semua pasukannya tanpa syarat dari seluruh wilayah Ukraina.
Baca Juga: Ini yang Akan Dilakukan AS Jika Rusia Melancarkan Serangan Nuklir di Ukraina
Rusia tidak sepenuhnya mengendalikan salah satu dari empat wilayah yang dikatakannya dianeksasi - Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson - dan Kremlin mengatakan belum menentukan batas akhir wilayah yang dicaplok itu.
Pasukan Rusia di wilayah Donetsk timur dan selatan Kherson telah dipaksa mundur dalam beberapa hari terakhir dan tampaknya berjuang untuk menghentikan tentara Ukraina yang diperlengkapi dengan baik.
Moskow berharap "mobilisasi parsial" yang diumumkan dua minggu lalu dapat membantu membalikkan keadaan.
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dikutip oleh kantor berita RIA pada hari Selasa mengatakan bahwa Moskow sejauh ini telah memanggil lebih dari 200.000 tentara cadangan dari 300.000 orang yang direncanakan.
Baca Juga: Dubes Ukraina untuk Indonesia Sebut Referendum Jelang G20 Bukti Rusia Permalukan Diri
Namun, banyak pria Rusia telah melarikan diri dari negara itu daripada bertempur di Ukraina, dan pengacara Rusia mengatakan mereka bekerja keras untuk menawarkan nasihat kepada pria yang ingin menghindari wajib militer.
Beberapa orang Rusia melakukan perjalanan ribuan mil dengan mobil, kereta api, dan pesawat untuk melarikan diri.