Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/BEIJING. Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan diam-diam bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Malta selama berjam-jam pada akhir pekan kemarin. Dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia berupaya menstabilkan hubungan yang kini tengah bermasalah.
Melansir Reuters, menurut pernyataan terpisah dari Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri China yang diterbitkan pada hari Minggu (17/9/2023), kedua belah pihak mengadakan pembicaraan yang terus terang, substantif dan konstruktif dalam beberapa pertemuan yang diadakan pada 16-17 September.
Ada juga tanda-tanda awal yang terbatas bahwa komunikasi militer yang terputus antara kedua belah pihak mungkin mulai pulih, kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden.
Para pejabat China tidak mengomentari prospek komunikasi militer-ke-militer.
Pertemuan Sullivan dengan Wang adalah yang terbaru dari serangkaian diskusi tingkat tinggi antara pejabat AS dan China yang dapat menjadi landasan bagi pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada akhir tahun ini.
Hal ini terjadi di tengah serangkaian pergolakan di pemerintahan China, termasuk menghilangnya Menteri Pertahanan Li Shangfu, dan goyahnya perekonomian negara tersebut yang menyebabkan kekhawatiran di kalangan modal asing.
Baca Juga: Misterius, Menteri Pertahanan China Sudah Menghilang 2 Minggu
Menurut seorang pejabat senior pemerintahan Biden kepada wartawan, pembicaraan di Malta berlangsung sekitar 12 jam selama dua hari. Sullivan terakhir kali bertemu Wang di Wina pada bulan Mei.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk mempertahankan pertukaran tingkat tinggi dan mengadakan konsultasi bilateral mengenai urusan Asia-Pasifik, urusan maritim, dan kebijakan luar negeri.
Amerika Serikat mengatakan kepada China bahwa mereka siap untuk bekerja sama dalam bidang pemberantasan narkotika, kecerdasan buatan, dan perubahan iklim bahkan ketika Amerika Serikat menyatakan keprihatinan atas dukungan China yang tidak disebutkan secara spesifik kepada Rusia.
Beijing baru-baru ini mengirimkan jet tempur melintasi garis tengah sensitif Selat Taiwan.
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China, Wang memperingatkan Amerika Serikat bahwa masalah Taiwan adalah garis merah pertama yang tidak dapat diatasi dalam hubungan China-AS. China mengklaim pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai wilayahnya sendiri.
Baca Juga: Bank Sentral China Minta Bank Besar Tahan Level Valuta Asing di Pasar
Pejabat AS mengatakan ada beberapa indikasi kecil atau terbatas bahwa Beijing siap membuka kembali beberapa komunikasi lintas-militer yang digunakan untuk meredakan konflik antara kedua negara setelah hubungan kedua negara terputus menyusul kunjungan mantan pejabat AS yakni Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi ke Taiwan yang membuat marah China pada Agustus 2022.
Dalam pernyataannya, Gedung Putih dengan tegas menyarankan agar diadakan lebih banyak pertemuan antara AS dan China.
Gedung Putih menambahkan bahwa kedua belah pihak berkomitmen untuk mempertahankan saluran komunikasi strategis ini dan terus mengupayakan keterlibatan dan konsultasi tingkat tinggi tambahan di bidang-bidang utama dalam beberapa bulan mendatang.
Biden pada bulan ini menyatakan kekecewaannya karena Xi melewatkan pertemuan puncak para pemimpin G20 di India. Namun Biden tetap mengatakan dia akan bertemu dengan Xi. Peluang berikutnya bagi Biden untuk mengadakan pembicaraan dengan Xi adalah pertemuan puncak Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di San Francisco pada bulan November 2023.
Baca Juga: Menteri Angkatan Udara AS: China Bersiap Perang dengan AS
Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Keuangan Janet Yellen, dan utusan iklim Biden John Kerry telah melakukan perjalanan ke China pada tahun ini untuk mencairkan hubungan dan memastikan kelanjutan komunikasi antara kedua negara di tengah ketegangan yang berkobar setelah militer AS menembak jatuh sebuah balon udara pengintai China yang melintasi Amerika Serikat.
Biden dan Xi terakhir kali bertemu pada tahun 2022 di sela-sela KTT G20 di pulau resor Bali, Indonesia.