Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pejabat AS mengatakan ada beberapa indikasi kecil atau terbatas bahwa Beijing siap membuka kembali beberapa komunikasi lintas-militer yang digunakan untuk meredakan konflik antara kedua negara setelah hubungan kedua negara terputus menyusul kunjungan mantan pejabat AS yakni Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi ke Taiwan yang membuat marah China pada Agustus 2022.
Dalam pernyataannya, Gedung Putih dengan tegas menyarankan agar diadakan lebih banyak pertemuan antara AS dan China.
Gedung Putih menambahkan bahwa kedua belah pihak berkomitmen untuk mempertahankan saluran komunikasi strategis ini dan terus mengupayakan keterlibatan dan konsultasi tingkat tinggi tambahan di bidang-bidang utama dalam beberapa bulan mendatang.
Biden pada bulan ini menyatakan kekecewaannya karena Xi melewatkan pertemuan puncak para pemimpin G20 di India. Namun Biden tetap mengatakan dia akan bertemu dengan Xi. Peluang berikutnya bagi Biden untuk mengadakan pembicaraan dengan Xi adalah pertemuan puncak Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di San Francisco pada bulan November 2023.
Baca Juga: Menteri Angkatan Udara AS: China Bersiap Perang dengan AS
Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Keuangan Janet Yellen, dan utusan iklim Biden John Kerry telah melakukan perjalanan ke China pada tahun ini untuk mencairkan hubungan dan memastikan kelanjutan komunikasi antara kedua negara di tengah ketegangan yang berkobar setelah militer AS menembak jatuh sebuah balon udara pengintai China yang melintasi Amerika Serikat.
Biden dan Xi terakhir kali bertemu pada tahun 2022 di sela-sela KTT G20 di pulau resor Bali, Indonesia.