Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - CARACAS. Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara negara tersebut. ia pun mengklaim telah memenangkan dukungan Washington dan banyak negara Amerika Latin.
Dilansir dari Reuters, Guaido juga menuntut Presiden Venezuela saat ini Nicolas Maduro untuk hengkang. Maduro sendiri telah memimpin negara kaya minyak tersebut sejak 2013, dan memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi mengakui Guaido sebagai presiden Venezuela tak lama setelah pengumuman tersebut. Langkah itu dengan cepat diikuti oleh pernyataan serupa dari Kanada dan sejumlah pemerintah Amerika Latin yang cenderung beraliran sayap kanan termasuk Brasil dan Kolombia.
Pada sebuah unjuk rasa yang diikuti ratusan ribu warga di Caracas bagian timur, Guaido menuduh Maduro telah merebut kekuasaan. Untuk itu, dia berjanji untuk menciptakan pemerintahan transisi yang akan membantu negara tersebut keluar dari keruntuhan ekonomi akibat hiperinflasi.
"Saya bersumpah untuk memikul semua kekuatan kepresidenan untuk menjamin diakhirinya perebutan kekuasaan," ujar Guaido yang saat ini berusia 35 tahun.
Deklarasi Guaido membawa Venezuela kepada sebuah kemungkinan pihak oposisi akan menjalankan pemerintahan secara paralel yang diakui di luar negeri, namun tanpa adanya kendali atas fungsi-fungsi pemerintahan.
Dalam siaran televisi dari istana kepresidenan, Maduro menuduh oposisi berusaha melancarkan kudeta dengan dukungan Amerika Serikat, yang menurutnya berusaha untuk memerintah Venezuela dari Washington.
“Kami sudah cukup diintervensi, di sini kami memiliki martabat,” kata Maduro, diapit oleh para pemimpin Partai Sosialis.
Setiap perubahan pemerintahan akan memiliki hubungan pada pergeseran kesetiaan di tubuh militer. Sejauh ini, militer Venezuela masih berdiri di samping Maduro.
Sekretaris Negara AS Mike Pompeo meminta militer Venezuela untuk melindungi keamanan dan kesejahteraan semua warga negara Venezuela dan warga negara AS yang ada di negara tersebut. Ia menambahkan mengatakan Amerika Serikat akan mengambil tindakan terhadap siapa pun yang membahayakan keselamatan warganya.
"Amerika Serikat akan melakukan hubungan diplomatiknya dengan Venezuela melalui pemerintahan Presiden sementara Guaido," tegasnya.